SINGARAJA, BALIPOST.com – Nasib malang dialami seorang ibu rumah tangga (IRT) Komang Meliani (27) asal Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Karangasem. Saat mengendarai sepeda motor DK 5769 UAP bersama suaminya Nengah Juli (26) dan seorang anaknya, Selasa (25/6) sekitar pukul 18.00 Wita, Meliani tertimpa tiang listrik.

Korban mengalami pendarahan dari mulut, hidung, dan telinga. Saat dibawa Instalasi gawat Darurat (IGD) RSUD Buleleng, korban dinyatakan meninggal dunia.

Kapolsek Sukasada Kompol Nyoman Landung seizin Kapolres Buleleng AKBP Suratno, S.IK Rabu (26/6) mengatakan, sebelum kejadian, korban bersama suaminya dan anaknya datang dari tempat kosnya di Dusun Lalang Linggah, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada menuju Singaraja. Di lokasi kejadian, tujuh orang pekerja asal Jember, Jawa Timur (Jatim) menebang Pohon Albesia (Sengon) di areal kebun warga.

Saat itu, pekerja ini sedang menebang Pohon Albesia dengan ketinggian sekitar 20 meter. Posisi pohon tersebut sudah miring ke arah Jalan Singaraja – Bedugul tepatnya di KM 19-20 wilayah Desa Wanagiri.

Baca juga:  Menko Luhut Sebut Pemerintah Sangat Perhatikan Pariwisata

Khawatir pohon tumbang menutup jalan, pekerja ini kemudian mengikat bagian atas pohon dengan tali kemudian ditarik ke timur. Setelah pohon terikat, salah satu pekerja, Mat Saleh (41) memotong bagian bawah pohon dengan mesin.

Setelah sebagian batang pohon dipotong, tiba-tiba tali pengikat putus. Putusnya tali itu membuat batang pohon bukanya roboh ke timur, namun berbalik ke barat dan menimpa kabel induk milik PLN di pinggir jalan. Karena tertindih pohon itu, tiang listrik yang menyangga kabel roboh.

Saat tiang listrik roboh bersama kabel, melintas sepeda motor DK 5769 UAP. Tiang listrik dan kabel menimpa, korban terjatuh dari atas sepeda motornya.

Akibat benturan itu, korban lemas dengan luka parah. Helm korban pecah berisi bercak darah.

Selain itu, bagian belakang sepeda motor korban juga mengalami kerusakan yang diduga akibat terkena benturan saat kejadian. Suami korban Nengah Juli dan anaknya selamat dan langsung membawa korban ke IGD RSUD.

Naas dalam perjalanan, korban dinyatakan meninggal dunia. “Kejadian ini dilaporkan oleh warga di sekitar lokasi. Hasil pemeriksaan sementara, korban tertimpa tiang listrik dan kabel akibat pohon yang ditebang itu tumbang mengenai kabel PLN,” katanya.

Baca juga:  Tragis, Pengemudi Agya Ini Tewas Ditabrak KA

Selain mengidentifikasi jenazah korban dan mendengarkan keterangan saksi di lokasi kejadian, Unit Reskrim Polsek Sukasada mengamankan tujuh orang pekerja yang menebang pohon di sekitar lokasi. Dari pemeriksaan awal, pekerja ini menyebut Pohon Albesia itu dibeli dari pemiliknya untuk ditebang.

Sebelum menebang, pekerja ini sudah mengikat batang pohon karena posisinya sudah mereng ke arah jalan. Hanya saja, saat batang bawah dipotong, tali penarik tidak kuat dan putus. “Pekerja ini masih kami amankan dan keterangan yang bersangkutan pohon itu tumbang dan mengenai kabel PLN karena tali yang digunakan menarik pohon itu putus. Pohon semula posisinya miring ke arah jalan itu tumbang dan menimpa kabel listrik hingga tiang listrik patah dan menimpa satu korban,” katanya.

Meskipun belum menetapkan siapa pihak yang bertangung jawab dalam kejadian ini, namun kalau unsur kelalaian saat menebang pohon terpenuhi, polisi bisa saja menetapkan pelaku dan diancam Pasal 359 KUHP dengan ancaman paling lama 5 tahun penjara.

Baca juga:  Ibunya Nabrak Truk Sampah, Bocah Dua Tahun Tewas

Di tempat terpisah, Kepala Sub Bagian (Kasubag) Humas RSUD Buleleng Ketut Budiantara mengatakan, korban masuk ke IGD RSUD sekitar pukul 18.50 Wita. Saat diepriksa oleh dokter IGD, korban sudah dalam kondisi Death on Arivial  (DoA).

Selain itu, korban mengalami pendarahan darah dari mulut, hidung, dan telinga. Pada bagian perut, juga ditemukan luka lebam, yang diduga karena benturan benda keras. Akibat luka parah itu, korban dinyatakan meninggal dunia.

Hingga siang, jenazah korban masih dititipkan di ruang jenazah RSUD Buleleng menunggu kepastian kapan pihak keluarga mengambil untuk dikuburkan di daerah asalnya. “Kalau pemeriksaan luar korban mengalami pendarahan dan ada lebam pada perut, namun kalau polisi akan meminta pemeriksaan visum kami sudah siapkan untuk memastikan penyebab korban meninggal dunia,” jelasnya. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *