Desa Visesa Ubud. (BP/istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Kombinasi antara kemewahan dan uniknya tradisi budaya Bali berpadu dengan harmonis di Desa Visesa Ubud. Perpanduan yang unik ini akan memberikan pengalaman yang tidak terlupakan bagi tamu.

“Pengalaman dan sensasi menginap yang kami tawarkan di Desa Visesa memang berbeda dengan akomodasi pariwisata lainnya. Kami sangat mengedepankan keunikan tradisi Bali,” ujar Yanti Lestari, PR & Marcom Manager Desa Visesa Ubud belum lama ini.

Baca juga:  Sinergi Harmonis Negara ASEAN Perkuat Kawasan Dari Tekanan Global

Memang, sebagian besar area yang total seluas 6,5 hektar tersebut dibiarkan alami untuk berbagai keperluan. Salah satunya adalah kebun di tengah-tengah akomodasi digunakan untuk memberikan edukasi bagi pengunjung tentang bagaimana bercocok tanam. “Banyak tamu Desa Visesa yang tertarik dan bahkan ikut terjun langsung mencoba bagaimana cara menanam buah ataupun sayuran. Inilah salah satu cara kami memberikan pengalaman yang berbeda karena lokasi kebun dan sawah di tengah-tengah 66 villa dan 40 suites di Desa Visesa,” imbuh Yanti.

Baca juga:  Gubernur Koster Sampaikan Pembangunan Harmonis Alam Bali di Hadapan Delegasi Diplomatik ASEAN

Selain itu, kegiatan ritual umat Hindu juga tetap berlangsung di tengah kawasan Desa Visesa. Tidak jarang terlihat ibu-ibu membawa banten untuk dihaturkan di beberapa pelinggih yang tersebar di beberapa area. Hal ini menarik perhatian bagi tamu khususnya wisatawan asing.

Nuansa tradisional juga terdapat dalam spa yang ditawarkan oleh Desa Visesa. “Kami mengusung konsep Balinese healing spa. Perawatan ini bukan perawatan tubuh biasa namun kami mengambil konsep Bali Usada. Konsep ini akan memberikan kenyamanan yang luar biasa karena kami menggunakan tumbuhan dan rempah pilihan berdasarkan Ayurweda,” terang Yanti.

Baca juga:  Karya Agung Penyegjeg Bhumi di Pura Gria Tegallalang

Dia menambahkan bahwa spa akan dilakukan di dalam gua buatan yang terbagi menjadi 5 yaitu Apah, Teja, Bayu, Pertiwi dan Akasha. Meskipun ada 5 tempat berbeda namun tujuannya tetap 1 yakni mengurangi stress dan relaksasi.  (Gugik Savindra/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *