NEGARA, BALIPOST.com – Sayap jembatan Pergung, Kecamatan Mendoyo yang biasa digunakan untuk Tempat Pembuangan Sampah, berubah menjadi taman. Sehari-hari, di tanah milik Negara yang merupakan jalur jembatan lama, dipenuhi sampah rumah tangga. Walaupun sudah disediakan kontainer sampah, namun seringkali warga membuang tidak pada tempatnya dengan melempar sembarangan.

Sehingga kondisi bantaran sungai itu sangat jorok dengan sampah berserakan. “Sengaja kami tanami dengan tanaman hias dan membentuk taman kecil, agar masyarakat malu kalau membuang (sampah) disini,” ujar Camat Mendoyo, I Gede Sujana. Puluhan pegawai di kecamatan dan Desa Pergung bergotongroyong membersihkan sampah dan membuat taman secara swadaya.

Baca juga:  Polres Jembrana Bekuk Tiga Pengguna Sabu-sabu

Di bagian depan juga dipasangi papan imbauan membuang sampah di container. Sementara container yang sebelumnya posisinya dekat dengan sungai digeser agak jauh. Upaya ini menurut Sujana untuk membentuk kesadaran masyarakat agar tidak membuang sembarangan di bantaran sungai. Sebab ketika dibuang tidak di container, sampah akan jatuh dan mengotori sungai.

Sejatinya di sekitar Lapangan Pergung disediakan kontainer-kontainer sampah. Menurut warga sekitar, sampah yang di buang di sekitar lokasi ini bukan hanya warga Pergung saja. Lokasinya yang berada di tepi jalan Denpasar-Gilimanuk memungkinkan warga mana saja membuangnya.

Baca juga:  Guru, Kepala Sekolah dan UPT Sembahyang Doakan Sekolah Tidak Roboh 

Lahan di pinggir sungai itu sebenarnya merupakan jalan jembatan lama dan merupakan TN. Setelah jembatan baru dibuat, lahan tersebut kosong. Produksi sampah di sekitar lokasi TPS ini sangat banyak terutama saat Galungan dan Kuningan. Sampah meningkat lantaran di Lapangan Pergung rutin digelar pasar malam (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *