Ilustrasi. (BP/Dokumen Swara Tunaiku)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kebutuhan terhadap uang juga terkadang muncul secara mendadak dan harus disiapkan. Saat ini, kebutuhan akan uang yang mendesak, bisa ditanggulangi dengan berbagai cara, di antaranya pinjam dana online dan tarik tunai kartu kredit. Namun, jika dihadapkan dengan dua pilihan tersebut, manakah yang sebaiknya kita pilih?

Janganlah tergesa-gesa dalam memutuskan sesuatu. Kamu harus memikirkannya dengan tenang dan mengetahui apa sajakah keunggulan atau kekurangan dari dua solusi untuk pemenuhan kebutuhan dana yang cukup besar. Swara Tunaiku merangkum beberapa perbedaannya. Apa saja?

1. Pengertian Pinjaman Uang Online dan Tarik Tunai Kartu Kredit
Salah satu solusi pinjam uang dalam jumlah besar yang sedang booming adalah pinjam uang online. Kamu mudah memperoleh uang tanpa perlu repot pergi ke bank. Cukup dengan mendaftar di situs penyedia pinjaman online, melampirkan dokumen yang diperlukan, lalu menunggu pengajuan pinjamanmu disetujui oleh penyedia pinjaman, kamu sudah mendapatkan dana.

Proses persetujuan tersebut dinamakan verifikasi. Pihak penyedia pinjaman akan memeriksa keseluruhan dokumen untuk diverifikasi kebenarannya dan kecocokannya dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Jika sudah memperoleh persetujuan tersebut, uangnya dapat ditransfer ke rekening kamu tanpa agunan. Mudah, bukan?

Baca juga:  Diperpanjang, Pencairan BPUM di BRI Sampai Desember 2021

Kartu kredit memang lebih akrab di telinga kita dibandingkan dengan pinjaman dana online berupa inovasi baru. Tarik tunai kredit memungkinkanmu mengambil uang di ATM, tetapi yang diambil bukanlah yang tabunganmu, melainkan dana pinjaman dari bank penerbit kartu.

Setelah memperoleh dananya, kamu harus melunasi semua pinjaman dari kartu kredit tersebut dengan bunga yang ditetapkan. Di dalam kartu kredit, terdapat limit yang jadi batasan di setiap pemakaian kartu kredit.

2. Suku Bunga yang Dibebankan
Pinjaman uang online punya suku bunga yang bermacam-macam, bergantung pada penyedia jasanya. Bank konvensional, bank online, sampai perusahaan fintech, mempunyai ketentuan bunga yang berbeda-beda. Bunga yang dibebankan kepadanya bergantung pada kebijakan setiap penyedia layanan, yaitu ada yang menetapkan 1% per hari sampai 3% per bulannya.

Bunga yang ditetapkan ini sebanding dengan kemudahan dalam memperoleh pinjaman uang. Seperti halnya beberapa penyedia pinjaman uang online yang hanya membutuhkan KTP untuk mencairkan dana.

Baca juga:  BRI Perkuat Ekosistem Bisnis Pertanian Berkelanjutan

Suku bunga kartu kredit juga ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu maksimum 2,25% setiap bulan atau 26,95% setiap tahun. Bunga ini juga bisa menjadi bunga bertahap apabila kamu tidak melunasi utangmu.

3. Batas Pinjaman
Kebutuhan uang dengan jumlah besar memang jadi salah satu pertimbangan ketika menentukan platform apa yang bisa digunakan dalam meminjam uang. Dalam pinjaman online, batasan jumlah uang yang ditetapkan lebih besar dibandingkan bank konvensional, bahkan kartu kredit yang mempunyai limit. Besarnya dana pinjaman ini berbeda sesuai kebijakan perusahaan penyedianya.

Sedangkan, kartu kredit mempunyai limit yang dibebankan di setiap kartu kredit yang kamu punya. Hal ini menyebabkan penarikan uang dengan kartu kredit dinilai cenderung lebih kecil dibandingkan dengan pinjaman uang online.

4. Biaya Lain yang Dibebankan
Dalam pinjaman uang online, dibebankan juga biaya lain selain biaya bunga, seperti biaya administrasi yang bervariasi sesuai penyedia layanan. Tak hanya itu, terdapat biaya persetujuan kredit yang umumnya senilai 2% dan sudah langsung dipotong dari uang yang dipinjam. Namun, beberapa jasa pinjaman online ada yang tidak membebankan biaya tersebut.

Baca juga:  Bali Digifest II Dibuka, Transformasi Ekonomi Kreatif dan Digital Gubernur Koster Diapresasi

Kartu kredit juga mempunyai biaya tambahan berupa biaya administrasi senilai lebih dari 4% dari nominal tarik tunai atau sejumlah Rp60 ribu setiap transaksi berdasarkan mana yang lebih besar. Jadi, pertimbangkan dulu mana yang lebih menguntungkan ketika akan meminjam uang. Jangan sampai kamu merugi karena biaya administrasinya lebih besar dibandingkan uang pinjaman.

5. Pelunasan
Pinjaman uang online memberlakukan mekanisme pelunasan berbeda sesuai kebijakan penyedia jasa pinjaman. Pada perusahaan fintech, terdapat pembayaran angsuran yang dilakukan lewat transfer ke bank mitra perusahaan. Untuk tenor pelunasannya, waktunya juga berbeda-beda, mulai dari 30 hari sampai 20 bulan. Sangat menggiurkan, bukan?

Dalam pelunasannya, tarik tunai kartu kredit adalah sekaligus dengan total tagihan kartu kredit setiap bulannya. Jika kamu tidak membayarnya, maka akan dikenakan bunga bertahap yang jadi tanggungan hutang semakin menumpuk.

Itulah keunggulan dan kekurangan dari pinjam uang online serta tarik tunai kartu kredit. Menurutmu, manakah yang lebih menguntungkan? Pinjam uang online atau tarik tunai kartu kredit? (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *