SEMARAPURA, BALIPOST.com – Puncak Peringatan Hari Tanpa Tembakau (HTT) Sedunia 2019, dipusatkan di Kabupaten Klungkung, Kamis (11/7). Peringatan yang dipusatkan di Balai Budaya Ida I Dewa Istri Kanya ini, dilakukan secara teleconference dengan Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek dari Kementerian Kesehatan, Jakarta.
Dalam kesempatan itu, lewat sejumlah layar monitor di Balai Budaya, Nila Moeloek menyerukan kepada masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dengan menghentikan kebiasaan merokok. Pola hidup sehat, menurutnya, tentu akan mampu mengurangi angka prevalensi berbagai penyakit tidak menular yang terus meningkat.
Sebab, rokok juga menjadi penyebab penyakit katastropik seperti penyakit jantung dan stroke. Meningkatnya angka prevalensi berbagai penyakit ini jelas membebani biaya BPJS Kesehatan. “Penyakit katastropik membebani hampir 30 persen seluruh pembiayaan BPJS Kesehatan,” katanya.
Pembiayaan BPJS Kesehatan untuk penyakit jantung tahun 2018 dikatakan mencapai sebesar Rp 10,5 triliun, diikuti penyakit kanker Rp 3,4 triliun, dan penyakit stroke Rp 2,5 triliun. Inilah yang membuat BPJS Kesehatan selalu defisit anggaran.
Bahkan, Nila menegaskan kalaupun seluruh masyarakat Indonesia membayar iuran, tanpa mengubah perilaku menjadi pola hidup sehat, tentu akan tetap defisit. Apalagi menurut Menkes, sebagian masyarakat masih lebih memilih untuk mengeluarkan uang untuk membeli rokok, ketimbang membayar iuran BPJS Kesehatan yang paling sedikit sebesar Rp 25 ribu per bulan untuk satu orang.
Ini sebuah fenomena yang sesungguhnya sudah semakin mengkhawatirkan. Padahal, usia harapan hidup masyarakat Indonesia dari indeks pembangunan manusia saat ini hanya 71,4 tahun. Sementara, usia sehat hidup orang Indonesia rata-rata 62 tahun. “Itulah sebabnya kami himbau supaya meninggalkan kebiasaan merokok. Sayangi keluargamu. Karena berapapun anggaran jaminan kesehatan yang disiapkan pemerintah, akan menjadi sia-sia jika tidak terdukung dengan pola hidup sehat dari masyarakat sendiri. Ini kuncinya, yang ingin kami tekankan dalam puncak peringatan tahun ini,” katanya.
Acara tersebut juga dihadiri Sub Direktorat Parukronis Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Ditjen P2P Kemenkes Amelia Vanda Siagian, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, Wakil Ketua DPRD Klungkung Wayan Buda Parwata, jajaran OPD, seluruh Prajuru Desa Adat, dari pihak sekolah serta sekaa truna. Mereka nampak antusias mengikuti acara teleconference ini sampai akhir.
Bupati Suwirta menegaskan, peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia ini menjadi momentum yang sangat tepat, dalam memperkuat upaya yang sudah gencar dilakukan selama ini. Apalagi, Pemkab Klungkung sudah menerapkan Perda Nomor 1 Tahun 2014 tentang KTR, spirit peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia ini menjadi sejalan dalam implementasinya di Bumi Serombotan.
Maka, dengan peringatan ini, pihaknya menjadi semakin berkeyakinan, bahwa dirinya tidaklah bergerak sendirian. Tetapi, ada dukungan pusat dan provinsi, yang juga punya semangat yang sama dalam mengubah kebiasaan merokok menjadi pola hidup sehat. (Adv/balipost)