Air di Bendungan Benel menyusut sejak sebulan terakhir. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Sejak beberapa pekan belakangan ini, kondisi permukaan air di Bendungan Benel, Desa Manistutu, Melaya mengalami penurunan. Dari informasi warga sekitar, volume air yang dibendung di lahan seluas 1.047 hektar itu menyusut drastis.

Air yang digunakan untuk keperluan irigasi subak di Kecamatan Melaya dan Kecamatan Negara itu tidak sebanding dengan pasokan air dari sumber mata air yang berasal dari perbukitan sekitar Benel itu. Dari pengamatan di Bendungan di kaki bukit itu, permukaan air nampak menyusut hingga terlihat membentuk garis di bebatuan pinggiran bendungan.

Baca juga:  Burung Kokokan Desa Petulu Jadi Maskot Porprov 2017

Sejatinya sekitar dua bulan lalu, debit air di Bendungan yang diresmikan tahun 2007 itu masih tinggi. Bahkan air hingga meluap di mulut reservoar timur bendungan. Tetapi sejak sebulan terakhir air terus menyusut.

Meskipun debit air turun, namun genangan air masih ada. “Memang ada penurunan volume air, karena kebutuhan air sangat tinggi,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Pemukiman Jembrana I Wayan Darwin kepada wartawan Kamis (11/7).

Baca juga:  Polisi Latih Pecalang Dalam Fungsi Intelijen

Bendungan Benel ini memiliki kapasitas 2.500.000 kubik air dan selama ini untuk kebutuhan masyarakat khususnya pengairan di 10 subak. Saat air bendungan banyak, aliran air dibagi secara bergilir masing-masing tiga subak.

Hal ini menurutnya agar air tidak terkuras dan bendungan kering. Sehingga meskipun kemarau., air di bendungan tetap tersedia untuk stok. Karena itu untuk keperluan subak, dilakukan penggiliran aliran air.

Baca juga:  Debat Cawapres Tak Bermutu, Minim Solusi

Ketersediaan air di Bendungan Benel memang harus dilakukan karena memang tidak boleh habis. Apabila volume air sangat rendah, akan masuk dalam kategori kritis. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *