TABANAN, BALIPOST.com – Pengumuman perekrutan pegawai kontrak tenaga kesehatan baik untuk RS Nyitdah, BRSU Tabanan dan Dinas Kesehatan ternyata banyak yang tidak ada pelamarnya. Ada juga pelamar yang tidak memenuhi syarat administrasi.
Rencananya akan ada perekrutan ulang pada formasi yang kosong dengan berbagai pertimbangan. Dari data Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Pemkab Tabanan formasi lowong tersebut ada dua formasi yang tidak ada peminat. Yaitu tenaga elektromedis yang dibutuhkan sebanyak empat orang dengan kualifikasi D3 teknik elektromedis, Fisioterapis satu orang dengan kualifikasi D3 Rehab Medik.
Sementara sisanya juga minim peminat. Tenaga kebersihan sebanyak enam orang dengan kualifikasi D2 Pariwisata (house keeping) dan D3 Pariwisata, serta enam orang petugas keamanan. “Memang saat formasi dibuka tidak ada yang melamar, sedangkan untuk satpam dari enam yang dibutuhkan ada dua dan tidak lulus seleksi administrasi,” beber Kabid Formasi dan Pengembangan Badan Kepegawaian Daerah Tabanan, Ni Putu Mahadi Santi Dewi, Senin (8/5).
Disinggung apakah ada rencana untuk perekrutan kembali, ia mengatakan semua tergantung keputusan pimpinan dalam hal ini Sekda Tabanan selaku ketua pansel. “Tergantung pimpinan, kami hanya melaksanakan sesuai arahan,” ucapnya.
Sebelumnya ditempat terpisah, Setda Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa saat dikonfirmasi terkait hal itu mengatakan terkait adanya lowongan minim peminat, atau kosong, Setda mengatakan pihaknya sedang melakukan kajian mengapa bisa sepi peminat. Serta akan mengkaji seperti apa bentuk perekrutan nantinya. “Semua itu masih dikaji dan akan dibicarakan dengan pimpinan,” ucapnya.
Seperti diketahui proses perekrutan tenaga kontrak untuk ditempatkan di Dinas Kesehatan , BRSU Tabanan dan RS Nyitdah telah berlangsung awal bulan Maret lalu. Dari 1.065 pelamar yang mengisi 158 formasi, tercatat 125 pelamar dinyatakan gugur tes administrasi. Dan setelag melalui tahapan 230 peserta mengikuti tahapan terakhir yakni tes wawancara, namun hanya 211 yang ikut tes wawancara, karena 19 peserta tidak hadir saat tes wawancara. (Puspawati/balipost)