Kepala BI KPw Bali Causa Iman Karana. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Berdasarkan survei Bank Indonesia KPw Bali, pasokan perhotelan di Bali pada triwulan II 2019 meningkat 3,44 persen (qtq) atau 6,54 persen (yoy). Penambahan pasokan ini dikontribusikan oleh pembangunan hotel di daerah Sanur dan Seminyak.

Kepala BI KPw Bali Causa Iman Karana ditemui di Sanur beberapa lalu mengatakan, pasokan kamar hotel didominasi oleh hotel bintang 4 (44,71 persen), hotel bintang 5 (38,78 persen), dan bintang 3 (16,52 persen). Dari sisi permintaan, tingkat hunian pada triwulan II 2019 sebesar 65,44 persen, lebih rendah dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (76,55 persen) dan triwulan sebelumnya (65,44 persen).

Baca juga:  Wisman Berdatangan, Wilayah Kuta Utara Mulai Macet

Hasil survei menunjukkan adanya indikasi penurunan yang bersumber dari turunnya jumlah wisatawan Tiongkok serta tertahannya kegiatan MICE pascapemilu. Namun, demikian, penertiban yang telah dilaksanakan pemerintah daerah Bali diperkirakan akan mengakselerasi kembali kinerja hotel.

Dari sisi harga, pada triwulan II 2019 terjadi penurunan harga -0,93 persen (qtq) atau -3,85 persen (yoy). Penurunan harga ini terjadi sejalan dengan penurunan permintaan pada triwulan II 2019 yang terutama terjadi pada hotel bintang 5.

Menurutnya, selain melakukan survei terhadap perkembangan perhotelan di Bali, BI juga mengadakan survei terhadap pasokan apartemen (baik apartemen strata title maupun apartemen sewa) di wilayah Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Hasilnya, apartemen di Bali tidak mengalami perubahan semenjak periode 2017.

Baca juga:  Masuk Akhir Tahun, Kunjungan ke Nusa Penida Justru Turun

Pada triwulan II 2019, apartemen strata title tercatat 2.423 unit, yang berasal dari tiga tower pengembangan dengan segmen pasar kelas menengah. Sementara apartemen sewa tercatat 141 unit yang berlokasi di Kabupaten Badung.

Dari sisi permintaan, terjadi peningkatan penyerapan apartemen secara triwulanan yang bersumber dari apartemen sewa. Rata-rata tingkat hunian triwulan II 2019 adalah 50,32 persen atau menyisakan 70 unit yang belum tersewakan. Terjadi peningkatan tingkat hunian 3,44 persen dibanding triwulan lalu. “Pasar apartemen service merupakan alternatif jika hotel sekitar sudah penuh atau harga hotel sudah terlalu mahal,” ungkapnya.

Baca juga:  RSJ akan Gelar Ruwatan Sapuh Leger dan Dasa Mala Massal

Sementara itu, kumulatif permintaan apartemen strata title tercatat stagnan dengan kumulatif permintaan apartemen strata title di wilayah Kota Denpasar dan Kabupaten Badung pada triwulan II-2019 sebanyak 1.782 unit, dengan rata-rata tingkat penjualan 73,52 persen. “Tidak ada perubahan tingkat penjualan sejak setahun terakhir, karena penyerapan unit pada proyek-proyek yang ada tidak ada,” tandasnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *