Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster menghibur para lansia dalam Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional 2019 di Wantilan DPRD Bali. (BP/rin)

DENPASAR, BALIPOST.com – Vaksinasi tidak hanya dibutuhkan oleh anak-anak pada usia emas dan ibu hamil, tapi juga para lanjut usia (lansia). Sedikitnya ada tiga jenis vaksin yang penting didapat lansia yakni vaksin influenza, vaksin pneumonia, dan vaksin herpes zoster. Vaksin influenza terbilang yang paling penting, akan tetapi hingga sekarang belum menjadi program wajib pemerintah.

“Pada lanjut usia, vaksinasi sangat dibutuhkan karena daya tahan tubuh mulai menurun,” ujar Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Cabang Bali dr. I Gusti Putu Suka Aryana, Sp.P.D., K-Ger, dalam Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional Ke-23 Tahun 2019 “Lanjut Usia Sehat dan Berdaya, Masyarakat Sejahtera” di Wantilan DPRD Bali, Rabu (31/7).
Di negara-negara maju, lanjut Suka Aryana, vaksin influenza sudah ditanggung oleh pemerintah. Pasalnya, vaksin ini tidak hanya untuk mencegah flu, tapi bisa juga menghindari memburuknya penyakit degeneratif yang dimiliki para lansia. Sebagai contoh, gula darah akan naik kalau terkena flu. Inflamasi dalam tubuh pun akan tinggi saat flu, sehingga berisiko terkena serangan jantung, stroke, serta radang paru berat hingga gagal napas. “Jadi, vaksin influenza sudah terbukti bukan hanya menurunkan kejadian influenza, tapi juga menurunkan angka kematian dan kesakitan pada usia lanjut,” jelasnya.
Menurut Suka Aryana, vaksin influenza menjadi hal yang harus diperhatikan karena belum banyak diketahui, baik oleh tenaga kesehatan, dokter, pemerintah, maupun masyarakat umum. Hampir semua belum memahami betul tentang pentingnya vaksin pada orangtua atau lansia. Ditambah lagi program pemerintah terkait vaksinasi hanya sebatas untuk bayi dan ibu hamil.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya, MPPM, mengatakan pemerintah selama ini hanya menyiapkan imunisasi dasar lengkap, seperti imunisasi hepatitis B, polio, BCG, DPT-HB-HiB, dan campak untuk bayi, serta imunisasi untuk ibu hamil. Artinya, imunisasi memang tidak diberikan kepada orang dewasa termasuk lansia. Sebab, bayi dan ibu hamil terbilang lebih rentan terkena penyakit dan harus dilindungi. Selain itu, jumlah orang dewasa cukup banyak sehingga butuh biaya besar untuk diberikan imunisasi lewat program pemerintah. “Maka saat ini tidak bersifat wajib, tapi opsional. Jadi, bisa merupakan pilihan, dan beberapa vaksin memang dianjurkan diberikan kepada orang dewasa dan lansia,” ujarnya.

Baca juga:  Pemkab Buleleng Belum Bisa Pastikan Serapan Anggaran Penanganan COVID-19

Namun demikian, lanjut Suarjaya, pemerintah terus berupaya meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat. Terlebih dari hasil riset tahun 2018, usia harapan hidup meningkat, tapi kualitas hidup belum optimal. Bisa dimulai dengan upaya pencegahan penyakit influenza. Walaupun penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya, tapi tetap membutuhkan waktu sehingga dapat menurunkan produktivitas.

Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster menyatakan, pihaknya akan membantu anggaran untuk vaksinasi lansia di desa-desa bersinergi dengan program PKK kabupaten/kota. “Kalau panglingsir tetap sehat, masyarakat sejahtera karena dijaga oleh doa dan nasihat beliau,” ungkapnya.

Baca juga:  Tiga Kali SP Tak Ditanggapi, Dua Hotel Bintang 3 di Denpasar Didatangi Tim Piutang Pajak

Selama ini, TP PKK Provinsi Bali selalu mendukung dan mendorong aparatur desa untuk mengadakan kegiatan produktif bagi para lansia. Seperti membentuk dan mengoptimalkan Posyandu lansia, mengaktifkan senam lansia, pemeriksaan kesehatan rutin untuk lansia, pemberian kacamata gratis, pemberian PMT untuk lansia mengacu pada Germas, mengoptimalkan keterampilan lansia, serta mendorong dan mengembangkan kawasan rumah lanjut usia.

Menurut Putri Koster, para lansia mesti berdaya dan tidak hanya menepi di panti jompo. Keberadaan mereka agar disinergikan kembali di ruang-ruang keluarga. “Jangan biarkan panglingsir kita menyepi di sudut-sudut rumah. Sekali waktu perlu berkumpul dengan yang seusia karena pembicaraannya akan nyambung, bernostalgia, dan tertawa. Itu bisa membersihkan paru-paru, melancarkan peredaran darah,” jelasnya.

Baca juga:  Disoroti, Rekomendasi Bawaslu Terkait Penghentian PPS

Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional 2019 juga dihadiri General Manager Sanofi Pasteur Indonesia Joselito, STA, ANA, MD. Pada kesempatan itu, Sanofi Pasteur Indonesia memberikan vaksinasi influenza gratis bagi para lansia yang hadir. (Rindra/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *