NEGARA, BALIPOST.com – Pengiriman sapi keluar Bali menjelang Idul Adha selama sebulan terakhir meningkat drastis. Khusus yang keluar melalui Pelabuhan Gilimanuk, jumlah Sapi Bali yang dikirim meningkat hingga puluhan ribu ekor khususnya pada  Juli.

Data yang dihimpun di Karantina Pertanian Wilayah Kerja (wilker) Gilimanuk, peningkatan pengiriman sapi sejatinya sudah mulai Juni. Sedangkan pada Juli, pengiriman total naik tiga kali lipat mencapai 18 ribu ekor.

Berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya yang rata-rata antara 1.500 hingga 2.000 ekor sapi Bali.

Baca juga:  Belasan Kerabat Nakes Asal Abuan Dikarantina di Rumah

Penanggung jawab Karantina Pertanian Wilker Gilimanuk, Ida Bagus Eka Ludra, Jumat (2/8) mengungkapkan satu minggu menjelang Hari Raya Idul Adha justru pengiriman melintasi Gilimanuk menurun. Hal tersebut terjadi karena permintaan sudah dilakukan jauh hari sebelum hari raya, bahkan sejak Mei (3 bulan) pengiriman sudah mulai terjadi peningkatan.

Dari data yang dihimpun, tren kenaikan pengiriman Sapi Bali pada Mei mencapai 4.769 ekor. Berlanjut pada Juni mulai naik mencapai 6.638 ekor.

Jumlah tersebut naik 200 persen bila dibandingkan pada Januari sampai April dimana rata-rata 1.000 hingga 2.000 ekor per bulannya. Untuk bulan Juli, merupakan puncak pengiriman yakni mencapai 18.819 ekor sapi melalui Pelabuhan Gilimanuk. “Kalau total dengan Pelabuhan Benoa, bulan Juli saja sampai 21.328 ekor Sapi yang keluar Bali,” ujar IB Eka Ludra.

Baca juga:  Penyeberangan Selat Bali Akan Ditutup 24 Jam, Pelabuhan Ketapang Ditutup Lebih Dulu

Sedangkan total sapi yang keluar Bali dari Januari hingga Jumat (2/8) sudah mencapai 36.914 ekor. Bila merunut pada kuota pengiriman, jumlah yang sapi yang boleh keluar sudah menipis.

Pada 2019 ini, kuota pengeluaran sapi potong berjumlah 48.000 ekor. “Kalau untuk tren sejak Juni sudah mulai ada peningkatan. Sekarang (sepekan sebelum Hari Raya) justru menurun. Karena sapi-sapi ini bukan hanya untuk kebutuhan di Jawa saja,” ujarnya.

Baca juga:  WHO Tetap Sarankan Karantina Selama 14 Hari

Meskipun demikian, pihak Karantina Pertanian tetap meningkatkan pengawasan, apalagi dengan kuota yang semakin menipis tersebut. Sementara tahun 2019 masih ada empat bulan. Di sisi lain kuota sudah menyusut masih tersisa 11 ribu ekor lebih. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *