Dua wisatawan asal Ceko menyampaikan permohonan maaf dalam pertemuan dengan prajuru Desa Pakraman Padangtegal, Ubud. (BP/nik)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pelecehan tempat suci oleh wisatawan asing telah beberapa kali terjadi di Bali. Teranyar, tindakan tidak beretika yang dilakukan dua wisatawan asal Republik Ceko, Zdenek Slauka dan Sabina Delezalova di areal Pura Beji kawasan Monkey Forest.

Hal inipun disikapi serius oleh Gubernur Bali Wayan Koster. Walaupun desa pakraman setempat menyatakan permasalahan sudah selesai.

“Dengan dikompromikan begitu saja, lantas disuruh guru piduka atau apa, minta maaf, disitu selesai. Tapi buat saya ini belum selesai,” ujarnya usai menghadiri Rapat Paripurna DPRD Bali, Selasa (13/8).

Baca juga:  Menteri Kelautan dan Perikanan Apresiasi Konsep Ekonomi Kerthi Gubernur Koster

Ke depan, lanjut Koster, kalau ada lagi wisatawan yang melakukan pelecehan tempat suci seperti itu akan langsung dipulangkan. Tindakan sama juga berlaku untuk bentuk pelanggaran lain yang dilakukan wisatawan asing di Bali. “Pulangin aja dia, sudah tidak tertib datang ke Bali. Kita akan warning begitu,” tegas Ketua DPP PDIP Bali ini.

Koster mengaku tengah menyusun regulasi untuk mengantisipasi sekaligus melakukan pengawasan terhadap tindakan-tindakan pelecehan oleh wisatawan. Kepala Dinas Pariwisata juga telah diminta untuk menginventarisir berbagai permasalahan yang berkaitan dengan penyelenggaraan kepariwisataan.

Baca juga:  Pascajadi RS Khusus COVID-19, Segini Jumlah Pasien Positif di RS PTN Unud

Baik yang sifatnya melecehkan maupun juga memberi kesan negatif terhadap citra pariwisata Bali. Tidak boleh lagi ada kesan pembiaran terhadap hal-hal demikian.

“Di sini pemerintah daerah harus berperan supaya masyarakat, jangan mentang-mentang untuk kepentingan mendapatkan pendapatan lantas terlalu longgar kita yang akhirnya kita ini seperti kurang bermartabat,” pungkasnya. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *