Kasi Koleksi dan Konservasi UPTD Museum Bali I Putu Sudana memperlihatkan topeng koleksi Museum Bali. (BP/win)

DENPASAR, BALIPOST.com – Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Museum Bali saat ini memiliki koleksi 411 buah topeng yang sudah teregistrasi dan re-eventarisasi. Namun, belum jelas siapa perajin dan tahun berapa topeng tersebut dibuat. Oleh karena itu, UPTD Museum Bali akan menggelar diskusi Terpumpun pada 30 Agustus 2019 mendatang.

Diskusi yang mengusung tema “Penguatan Identifikasi Ikonografi Topeng Koleksi Museum Bali” ini akan menghadirkan tiga narasumber yang akan mengidentifikasi topeng koleksi Museum Bali. Mereka adalah I Ketut Kodi, S.Sp., M.Si., Prof. Dr. I Wayan Dibia, S.ST.,MA., dan Prof. Dr. I Made Bandem, M.A. Peserta yang akan dilibatkan sebanyak 10 orang dari kalangan pengamat, akademisi, mahasiswa, perajin topeng, seniman topeng, dan tim kajian topeng Museum Bali.

Baca juga:  Pemotor Tewas Seruduk Truk Molen, Pacarnya Kritis

Kepala UPTD Museum Bali I Wayan Andra Septawan, S.SKar., M.Si., mengatakan, selain untuk mengidentifikasi gopeng koleksi Museum Bali, diskusi terpumpun juga bertujuan menyebarluaskan informasi mengenai koleksi topeng yang ada di Museum Bali. Di samping itu, memberikan wawasan dan meningkatkan pelayanan Museum Bali kepada masyarakat. “Melalui diskusi terpumpun ini nantinya akan dapat diidentifikasi keberadaan koleksi topeng yang ada di Museum Bali, siapa pembuatnya, tahun berapa dibuat, dan apa fungsi serta makna topeng tersebut untuk masyarakat,” ujarnya, Senin (26/8).

Baca juga:  Pintu Masuk Lapangan Lumintang akan Ditata

Kasi Koleksi dan Konservasi UPTD Museum Bali I Putu Sudana, menambahkan, fungsi museum adalah untuk menjaga, merawat, dan memelihara karya-karya budaya manusia yang memiliki nilai-nilai luhur. Di samping itu, museum memiliki fungsi strategis untuk mengkaji dan meneliti koleksi yang dimiliki. Salah satunya mengidentifikasi, sehingga koleksi tersebut memiliki identitas yang valid. “Kami berharap dari 411 jumlah topeng yang dimiliki, minimal 30 sampai 40 topeng dapat diidentifikasi, sehingga identitas dari topeng tersebut diketahui oleh masyarakat,” imbuhnya.

Baca juga:  Terbuka Pada Publik, Bawaslu Gianyar Sandang Predikat Informatif

Lebih jauh dikatakannya, topeng selain merupakan hasil karya seni yang monumental, juga memiliki fungsi dan peranan dalam berkesenian, baik bersifat wali maupun bebali. Oleh karena itu, sangat penting diketahui keberadaan identitasnya. Apalagi, identitas koleksi topeng Museum Bali ke depannya akan berfungsi sebagai sumber informasi dan ilmu pengetahuan bagi generasi berikutnya. (Winata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *