GIANYAR, BALIPOST.com – Warga digegerkan dengan lakalantas di Jembatan Tukad Sangsang, Jalan Raya Sempalangan, Desa Temesi, Gianyar Selasa (27/8) siang. Mobil plat DK 1557 JL yang dikemudikan Nyoman Asta Antara terjun dari jembatan, ke jurang dengan kedalaman sekitar 15 meter pada lokasi tersebut.

Korban 64 tahun asal Desa Sidan ini sempat dilarikan ke RSUD Sanjiwani Gianyar, namun nyawa pensiunan Kepala Sekolah (Kepsek) SD itu tidak tertolong. Informasi dihimpun awalnya korban melaju dari arah barat mengendarai mobil warna biru itu pada Selasa siang sekitar pukul 11.00 wita.

Setiba di jembatan diketahui terdengar ledakan dari arah mobil korban. “Itu seperti suara ban meletus,” ucap Wayan Adi salah seorang warga setempat.

Usai ledakan itu, mobil yang dikemudikan korban hilang kendali, hingga akhirnya menabrak bagian Utara pembatas jembatan. Alhasil mobil itu pun terjun ke jurang, bahkan beberapa kali terguling, hingga mobil tersebut ringsek.

Baca juga:  "Fire Dance" Saat Pembukaan, Bar Malah Kebakaran

Warga setempat yang melihat kejadian itu pun sontak terkejut. Warga takut melihat mobil yang ringsek di bawah jembatan itu.

Petugas kepolisian bersama anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dibantu warga setempat, lantas turun ke bawa jembatan. Selama proses penyelamatan itu, korban Nyoman Asta nampak masih bernafas, namun tidak sadarkan diri.

Korban lantas dibopong oleh warga naik ke atas, selanjutnya dilarikan ke RSUD Sanjiwani. Namun naas sempat menjalani perawatan, nyawa korban tidak tertolong. “Bapak Antara sudah meninggal, sempat tadi dirawat, tapi beliau tidak tertolong,” ucap sepupu korban I Made Sarjana ditemui di RSUD Sanjiwani.

Baca juga:  Diduga Ceburkan Diri ke Danau Batur, Ibu Muda Ditemukan Tak Bernyawa

I Made Sarjana mengaku tahu ada ke kecelakaan saat melintas di seputran lokasi tersebut. Ketika dicek ternyata korban laka itu adalah sepupunya. “Sempat saya takut, beliau mengajak cucu, karena biasanya sama cucu, tetapi ternyata sendiri,” terangnya.

Sarjana mengungkapkan korban merupakan pensiunnn guru, yang juga sempat menjadi kepala sekolah pada salah satu SD di Gianyar. Sesudah pensiun, korban memang lebih banyak olah raga, dan beraktifitas bersama cucu. “Biasanya bapak lari di Lapangan Astina Gianyar sama cucunya, l” katanya.

Disinggung terkait upacara yang akan diselenggarakan untuk korban tiga anak ini, Sarjana mengatakan pihaknya masih akan dibicarakan dengan keluarga besar. “Untuk pemakaman tentu akan dibicarakan dulu dengan keluarga besar, sekarang saya sedang memproses pemulangan jenazah,” katanya.

Baca juga:  Ratusan Warga Binaan Dapat Remisi di Hari Kemerdekaan Indonesia

Sementara Kanit Lantas Polres Gianyar, Iptu I Ketut Nariawan mengatakan saat kejadian korban memang meluncur dari arah barat. Pihaknya menduga saya kejadian itu, laju kendaraan korban cukup tinggi. “Diduga karena laju kendaraan diatas rata-rata, selanjutnya menabrak pembatas hingga terjun ke jurang,” katanya.

Diketahui hingga Selasa siang, aparat terkait berupaya cepat mengevakuasi kendaraan korban yang ringsek di bawah jembatan. Upaya cepat dilakukan agar kendaraan tersebut tidak lama menjadi tontonan pengguna jalan yang melintas.

Apalagi aparat kepolisian sampai kewalahan menangani kemacetan di sepanjang ruas jalan tersebut. “Secepatnya kita evakuasi, setelah itu di lokasi kejadian akan kita polis line,” tandasnya. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *