SINGARAJA, BALIPOST.com – Kecelakaan saat melaut kembali dialami nelayan penangkap ikan tradisional di Buleleng. Seorang nelayan Kadek Setiawan alias Poli (24) warga Banjar Dinas Segara, Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan dilaporkan hilang setelah menjaring ikan di tengah laut.
Setelah dilakukan pencarian oleh keluarga, bersama para nelayan dan anggota Pos SAR Buleleng, korban ditemukan selamat di perairan Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan. Korban yang masih remaja ini nyaris tenggelam setelah perahu dinaikinya terbalik saat diterjang gelombang tinggi.
Orangtua korban Luh Sujani (56) di lokasi Kamis (29/8) menceritakan, Poli berpamitan untuk menjaring ikan pada Rabu (28/8) sekitar pukul 17.00 wita. Korban melaut bersama dua temannya yakni Komang Suartana dan Putu Kruit dengan maising-masing naik perahu bermesin.
Seperti biasa, korban membawa perlengkapan alat penangkap ikan dan bekal secukupnya selama di tengah laut. Biasanya, korban sudah kembali pada Kamis (29/8) dinihari, namun hingga siang, Poli tidak kunjung kembali.
Mengetahui anakanya tidak pulang, Luh Sujani mencoba mencaritahu dari kedua rekannya itu. Namun rekannya itu menyebut tidak bertemu dengan korban.
Sekitar pukul 05.00 Wita, korban sempat menghubungi orangtuanya melalui smabungan telepun. Dalam percakapannya itu, korban menyampaikan sudah pulang dan meminta agar dibelikan nasi.
Karena mengetahui anaknya sudah perjalanan ke darat, dia bergegas membelikan nasi.
Sembari menunggu, dia kembali menghubungi, namun nomor HP yang dituju tidak aktif. Sujani pun panik dan kahwatir dengan keselamatan anaknya. Ibu tiga anak ini kemudian meminnta kerabat untuk berusaha mencari bersama nelayan di kampunggnya.
Hingga siang, korban tidak ditemukan, sehingga aparat desa melaporkan kejadian ini untuk meminta bantuan pencarian. “Tidak biasanya smapai siang hari belum kembali, dan waktu dia nelpon meminta dibelikan nasi saya pikir sudah kembali, namun dua rekannya sudah balik namun anak kami tidak pulang, kami kahwatir kalau terjadi sesuatu pada dia,” katanya.
Sekitar pukul 12.00 wita, rekan sesama nelayan bersama anggota Pos SAR Buleleng melakukan pencarian. Sebagian menggunakan perahu menyusuri jalur pelayaran yang bisa dilalui nelayan menjaring ikan.
Pencarian di daratan juga dilakukan, namun belum membuahan hasil. Tidak berselang lama, kerabatnya Putu Suastika dan Wayan Widiarta yang mencari ke tengah menginformasikan bahwa korban ditemukan di pantai Desa Bukti.
Tidak pelak, informasi itu kemudian membuat warga ramai mendatangi lokasi dan menunggu penyelamatan oleh nelayan dan petugas SAR. Saat ditemukan, Poli bertahan di atas perahunya yang terbalik setelah dihempaskan gelombang tinggi.
Dari lokasi penemuan itu, korban bersama perahunya dievakuasi melalui jalur laut hingga kembali ke rumahnya di Giri Emas. Saat tiba di darat, tubuh Poli lemas karena berjam-jam terombang-ambing di laut lepas.
Untuk memastikan kesehatannya, dia menjalani pemeriksaan medis dari dokter puskemas.
Poli menuturkan, ketika melaut dan mulai menjaring ikan cuaca laut normal dan tidak ada tanda terjadi gelombang tinggi. Karena hari sudah pagi dan sudah berhasil menangkap ikan, dia bermaksud bermaksud untuk kembali ke daratan.
Dalam perjalanan itu, tiba-tiba angin kencang dan gelombang bertambah besar. Cuaca buruk itu membuat perahunya terbalik karena dihempaskan ombak tinggi.
Dia pun sempat berenang dan beruntung berhasil memegang perahu miliknya. Saat itu, dia terus dihempaskan gelombang hingga siang ditemukan di perairan Desa Bukti. “Sebenarnya sudah dekat dan ada ombek tinggi dan angin kencang, perahu terbalik dan semua perlengkapan dan ikan tenggelam. Saya berlindung di perahu dan terus dihempaskan ombak dan berusaha mencari perrtolongan tidak berhasil,” katanya.
Sementara itu Kordinator Pos SAR Buleleng Dewa Hendri mengatakan, sebelum kejadian pihaknya menerima laporan nelayan hilang. Anggotanya kemudian diterjunkan untuk melakukan pencarian.
Bersamaan dengan pencarian itu, neayan menginformasikan kalau korban ditemukan selamat di atas perahu yang sudah terbalik karena dihempaskan gelombang laut. Anggotanya kemudian diarahkan untuk mengevakuasi korban bersama nelayan. (Mudiarta/balipost)