DENPASAR, BALIPOST.com – Asops Kasdam IX/Udayana Kolonel Inf Rachmad Zulkarnaen, melepas keberangkatan Satgas Intel dan Satgas Bantuan sebanyak 32 orang melaksanakan operasi di perbatasan RI-RDTL. Pelepasan tersebut dilaksanakan di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Minggu (1/9).
Dalam amanatnya, Asops Zulkarnaen menyampaikan operasi ini melibatkan personel dari berbagai satuan yang tergabung dalam Satgas Intel dan Bantuan. Mereka mengemban tugas mulia demi menjaga tetap tegak dan utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Mereka diharapkan segera melaksanakan orientasi di daerah penugasan, pelajari karakteristik medan, situasi dan kondisi daerah setempat. “Bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka dapat mengambil tindakan yang tidak bertentangan dengan HAM, sesuaikan diri dengan adat istiadat atau norma yang berlaku dalam masyarakat dimana bertugas,” tegasnya.
Kolonel Zulkarnaen mewanti-wanti supaya jangan sampai ada pelanggaran, sebagai tuan rumah harus berikan contoh yang baik. “Pasukan yang akan diganti kinerjanya sudah bagus, namun kalian Satgas yang akan berangkat ini diharapkan lebih bagus,” ujar Asops.
Selain itu, ia juga menyampaikan beberapa hal yang perlu dipedomani oleh seluruh prajurit yang tergabung dalam Satgas Intel dan Satgas Bantuan Pamtas RI-RDTL, yaitu agar senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, tegakkan disiplin, selalu waspada, tidak boleh sombong dan arogan serta jangan pernah ragu untuk berbuat yang terbaik demi bangsa dan negara. Perhatikan faktor keamanan personel dan materiil selama dalam perjalanan maupun di medan tugas.
Sebanyak 32 anggota Satgas Intel dan Bantuan Pamtas RI-RDTL diberangkatkan kali ini, merupakan gabungan dari berbagai satuan jajaran Kodam IX/Udayana, diantaranya 16 orang dari Hubdam, 1 orang dari Pendam, 1 orang dari Bekangdam, 1 orang dari Infolahtadam, 4 orang dari Pomdam, 2 orang dari Sandidam, dan 7 orang dari Deninteldam. (Kerta Negara/balipost)