MANGUPURA, BALIPOST.com – Kebakaran lahan hutan di lereng Gunung Agung cukup luas. Berdasarkan data yang diterima, lahan hutan yang terbakar mencapai 10 hektare.

Sebelumnya, untuk mencegah kebakaran semakin meluas, tim gabungan membuat sekat bakar atau parit pembatas area terbakar. Termasuk warga juga naik pada Sabtu (31/8) malam untuk memadamkan kobaran api di sekitaran Pura Madya.

Kalak BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, Minggu (1/9) mengungkapkan, kebakaran lahan hutan terjadi di wilayah Hutan Lindung Belong, Pucang, Kubu, Komplek Gunung Abang-Agung. Kata dia, kebakaran hutan berada di Zona Merah Kawasan Rawab Bencana (KRB). “Lahan yang terbakar jenis pohon cemara, seming, dan semak belukar yang kering,” ujarnya.

Baca juga:  Ini, Commander Wish Kapolda Narendra

Ia menambahkan, untuk saat ini jika dipantau dari Dusun Pucang, asap sudah tidak terlihat lagi dari sekitar Pura Madia Pucang. Namun, api masih terlihat di titik api yang ada di sebelah barat sungai Jabah. Asapnya mengarah ke Barat.

“Untuk wilayah hutan di Belng juga masih terlihat dua titik api. Semua posisi titik api berada di atas, sehingga untuk dijangkau untuk dilakukan pemadaman. Api juga masih jauh dari permukiman penduduk,” katanya.

Baca juga:  ITB Pasang Alat Pendeteksi Gempa di Desa Ban

Ia menjelaskan, pada Sabtu (31/8) malam, puluhan warga Banjar Pucang naik ke lereng Gunung Agung memadamkan kobaran api yang sempat mendekati areal Pura Madya Ban. Kata dia, warga mulai naik ke lereng sekitar pukul 19.00 Wita.

Warga yang naik jumlahnyanya mencapai 50 orang. “Warga naik karena kobaran api sempat mendekati areal pura. Warga memadamkan kobaran api menggunakan alat seadanya seperti cangkul, sekop, dan kayu. Dan warga membuat sekat di sekitar Pura Madya. Dan pada pukul 22.00 Wita, warga kembali turun dari lereng Gunung Agung,” tegas Arimbawa. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Begini, Penerapan Prokes Saat Pujawali Pura Silayukti
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *