Gubernur Bali, Wayan Koster. (BP/istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Menjaga keharmonisan skala dan niskala alam Bali – Nangun Sat Kerthi Loka Bali – kini menjadi program strategis Pemerintah Provinsi Bali. Gerakan ini tak sebatas slogan, namun telah dijabarkan dengan rencana aksi yang matang.

Edukasi dan sosialisasi juga dilakukan secara terencana. Gerakan Bali Bersih yang dilakukan dengan memberi ruang pada pemanfaatan produk ramah lingkungan menjadi komitmen Gubernur Bali Wayan Koster.

Kepada Bali Post, saat audiensi di rumah jabatan gubernur di Jayasabha baru-baru ini, Gubernur Wayan Koster menegaskan bahwa dalam urusan energi, pihaknya memastikan hanya investasi yang menggunakan bahan bakar gas dan energi alternatif terbarukan yang dijadikan rujukan. “Saya telah meminta semua pihak yang bergerak di bidang energi untuk melakukan pengelolaan investasinya dengan bahan energi terbarukan. Semua pihak harus bergerak menyelamatkan alam Bali dan menjaga keseimbangan ekosistemnya,” tegasnya.

Baca juga:  Sejak Awal Mei, Film "Bali : Beat of Paradise" Tayang di Singapore Airlines

Bahkan, di sela-sela pidatonya saat malam puncak HUT ke-71 Bali Post, Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini mengatakan secara khusus pihaknya telah melakukan penandatanganan kerja sama dengan PLN untuk mewujudkan Bali Bersih. Tujuan dari penjabaran komitmen ini adalah kesamaan visi dan misi untuk menjaga Bali.

Koster juga memaparkan kalau programnya kini menjadi atensi banyak pihak. Gerakan menjaga kualitas alam, udara, hingga pembatasan penggunaan plastik sekali pakai kini diapresiasi oleh pemerintah pusat. “Di Bali, gerakan menjaga bumi dan keharmonisan ekosistemnya telah bergulir. Apresiasi dan dukungan juga sudah terbangun,” ujarnya.

Baca juga:  Lapangan Mengwi Memerah, Menangkan Wayan Koster-Ace

Untuk itu, dalam konteks pola pembangunan satu jalur – yang berorientasi pada Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui pola pembangunan semesta berencana untuk menuju Bali Era Baru – pihaknya berharap ada dukungan dari berbagai komponen, termasuk kalangan pengusaha. Pola pembangunan terintegrasi ini menjadi strategi menjaga Bali yang dilakukan dengan menciptakan koordinasi dan kolaborasi setara antar-kabupaten/kota. Sinergi dilakukan dalam berbagai bidang, mulai dari penanganan infrastruktur, kebudayaan, ekonomi, kesehatan publik, hingga inovasi dan teknologi.

Upaya pengembangan ekonomi kreatif berbasis inovasi dan teknologi menjadi salah satu masa depan perekonomian Bali. Dalam upayanya mendukung sektor industri tersebut, pihaknya berharap para pengusaha menggunakan produk yang ramah lingkungan dan para produsen melakukan pendekatan yang adaptif dengan lingkungan. “Saya mendukung adanya produk-produk ramah lingkungan yang berdampak pada terjaganya kualitas udara dan sanitasi lingkungan. Untuk itulah inovasi berbasis teknologi harus dilakukan,” jelas Koster.

Baca juga:  Cegah Jumlah Sungai Mati Bertambah, Koster Petakan Penghijauan Hulu ke Hilir

Koster melanjutkan produk-produk inovatif itu bisa dilakukan oleh semua pihak, seperti industri pertanian, kerajinan tangan, hingga produk tembakau alternatif yang kini sedang berkembang pesat di Bali. “Dilihat dari potensinya, produk tembakau alternatif diharapkan mampu menjadi salah satu solusi bagi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat,” ucapnya.

“Saya mendukung hadirnya produk-produk yang ramah bagi lingkungan dan berpihak pada terjaganya kualitas udara. Untuk itulah saya berharap para pengusaha untuk mendukung gerakan Bali Bersih yang kini menjadi salah satu konsen pemerintah Provinsi Bali,” tutup Koster. (Dira Arsana/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *