Chief Consultant Corporation Strategy Committee, Steven Baster memberikan sambutan 2017 Sailing with the Luxury Promotion Alliance (LPA) soul di Nusa Dua, Sabtu (13/5). (BP/eka)
MANGUPURA, BALIPOST.com – Luxury Promotion Alliance (LPA), sebuah perusahaan multinasional, Sabtu (13/5) memperkenalkan model inklusi keuangan dengan menggunakan mata uang digital dihadapan sejumlah investor di Bali. Kegiatan yang berlangsung di Nusa Dua ini, berupaya untuk menyosialisasikan penggunaan mata uang digital ke masyarakat.

Menurut Corporation Chief Executive Officer LPA, Brandon Patrick, tren penggunaan mata uang digital di dunia terus meningkat. Hal ini dipicu oleh perubahan tata cara transaksi pembayaran. “Ada banyak kelebihan yang dirasakan konsumen ketika menggunakan uang digital. Penggunaannya lebih efisien dan tidak tersentralisasi dan tidak dikontrol pemerintahan manapun. Tingkat keamanannya lebih tinggi daripada mata uang kartal yang beredar sekarang ini,” kata Brandon.

Baca juga:  Kodam IX/Udayana Gelar Doa Bersama Keselamatan Bencana Gunung Agung

Seperti juga mata uang negara-negara di dunia, jenis mata uang digital jumlahnya sangat banyak. Salah satu yang paling familiar dan memiliki nilai paling tinggi adalah Bitcoin.

Ia menyebutkan karena tingkat keunggulan mata uang digital lebih besar uang kartal, sejumlah negara seperti Rusia, Tiongkok, Jepang, Swedia, dan India mulai merencanakan pembuatan mata uang virtual. Amerika bahkan telah mengesahkan penggunaan mata uang digital dalam transaksi di ribuan merchant.

Baca juga:  Paslonnya Kalah Hasil Hitungan Sementara di Jembrana, Ini Kata PDIP

LPA sendiri saat ini mengelola kantor operasionalnya di Malaysia. Di produk keuangan, perusahaan ini juga melayani jasa perdagangan mata uang virtual.

LPA juga menyediakan berbagai jenis mata uang virtual mulai dari Bitcoin, Litecoin, Quark, zetacoin, BBQ koin, Redcoin, Primecoin dan sebagainya. Tercatat ada lebih dari seribu jenis mata uang virtual yang saat ini beredar. Popularitasnya menunjukkan tren kenaikan karena permintaan yang terus meningkat.

Menurut Brandon, Indonesia menjadi salah satu target market dari mata uang digital ini karena banyaknya jumlah penduduk. Ia meyakini melalui keberadaan uang digital ini, partisipasi masyarakat terhadap produk keuangan akan makin tinggi.

Baca juga:  Korupsi Dana Veteran, Segini Tuntutan Mantan Kacab Kantor Pos dan Rekannya

Sebab, lanjut Brandon, penggunaan uang digital ini juga bisa meningkatkan partisipasi masyarakat yang memiliki uang dalam jumlah sedikit untuk berinvestasi di produk keuangan. “Platform Manajemen LPA Financial Inclusion memiliki produk belanja mewah melalui MachStar Mall, investasi produk keuangan luar negeri, investasi real estate di luar negeri, perencanaan keuangan dan rencana kerjasama bisnis lainnya di masa depan,” kata Brandon. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *