SINGARAJA, BALIPOST.com – Setelah pihak konsorsium PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk dan PT. Angkasa Pura (Persero) melakukan kajian feasibility study (FS) pembangunan Bandara Internasional Bali Utara, Kementerian Perhubungan, Kamis (5/9) menurunkan tim ke lokasi pembangunan Bandara. Mereka mencocokkan tiga titik koordinat yang sudah dikaji oleh konsorsium.
Khususnya untuk lintasan pesawat (runway), dirancang dengan posisi dari ujung lahan di timur sampai di barat sampai batas jalan Singaraja – Kintamani. Runway memiliki panjang keseluruhan 3.720 meter.
Sebelum tim melakukan tugasnya, mereka melakukan pertemuan teknis di kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Buleleng. Pertemuan ini dihadiri ketua tim, Feby Oky Wahyudi didampingi Kepala Dishub Gede Gunawan Adnyana Putra.
Feby mengatakan evaluasi teknis di lapangan ini dilakukan untuk mencocokan titik koordinat bandara sesuai hasil FS yang dilakukan konsorsium. Pencocokkan ini untuk memastikan kesesuaian antara dalam dokumen FS dengan situasi di lapangan.
Sesuai perintah yang diterimanya, dia bersama anggotanya mencocokkan tiga titik koordinat. Lahan yang dibutuhkan diperkirakan mencapai 400 hektare.
Koordinat pertama yang dicocokkan merupakan gedung Bandara secara umum. Fasilitasnya adalah, runway, gedung terminal, dan fasilitas penunjangnya. Koordinat ini berada di Dusun Sanih, Desa Bukti Kecamatan Kubutambahan.
Koordinat kedua adalah ujung runway, dirancang akan dibangun di Dusun Sanih, Desa Bukti. Runway ini sesuai rancangan ultimate sepanjang 3.720 meter ke arah barat sampai pada koordinat tiga ujung runway di Desa Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan, persisnya di sirkuit motor cross sebelah selatan SPBU Kubutambahan.
Runway sendiri dibangun dengan lebar 45 meter, kemungkinan akan dibangun bertahap. Tahap pertama 2.500 meter dan melihat perkembangan penumpang, dirancang ada penambahan panjang di tahap berikutnya sampai 3.720 meter.
Selain koordinat runway di darat, ia menyebut berdasarkan rancangan pihak konsorsium, posisi gedung terminal dirancang di sebelah selatan ke utara dengan view laut Buleleng. Secara umum, Bandara Bali Utara melayani maskapai penerbangan dengan jenis pesawat mulai dari Boeing 373 hingga pesawat Airbus dengan kapasitas penumpang per penerbangan rata-rata 300 sampai 400 penumpang.
Sementara itu, Kadishub Buleleng mengatakan, sesuai perintah Bupati dirinya ditugaskan untuk mendampingi tim evaluasi yang diutus Kemenhub. “Sekarang tinggal menunggu hasil dan selama kami mendampingi tidak ada masalah, dan mudah-mudahan secepatnya penlok bandara terbit,” katanya. (Mudiarta/balipost)