BANYUWANGI, BALIPOST.com – Wisata pantai di Kabupaten Banyuwangi, kian beragam. Terbaru, kabupaten tetangga Bali ini membuka pesisir khusus wanita, Kamis (2/3). Lokasinya di Pantai Pulau Santen, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi. Jika dilihat,letaknya persis di ujung barat Selat Bali.
Sepintas, pantai khusus wanita ini mirip pantai umumnya. Ada payung berderet di pinggir pantai, dilengkapi kursi bersandar. Ada juga layanan pijat terapi. Namun yang membedakan dengan pantai lain, tak semua pengunjung boleh masuk. Hanya kaum perempuan. Itupun, harus berbaju rapi.
“Ini pantai khusus wanita pertama di Indonesia. Kita juluki pantai Syariah. Tapi, semua wanita bebas masuk, syaratnya sopan,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas usai pembukaan pantai Syariah.
Menurut Anas, dahulu Pantai Pulau Santen dikenal kumuh. Lahan milik TNI AD ini dihuni komunitas nelayan. Harapannya, dengan dibuat pantai khusus wanita, akan meningkatkan kunjungan wisatawan.
Khususnya, wisatawan Timur Tengah. Pemandangan pantai ini juga eksotik. Lautnya tenang, di kejauhan tampak deretan pegunungan di Bali. Di pantai ini, kata Anas, dibagi menjadi dua lokasi. Dari pintu masuk ke kiri, khusus wanita. Sedangkan, pintu masuk ke kanan bagi kaum laki-laki. Sesuai namanya, di pantai ini dilarang menggunakan pakaian yang tak sesuai norma ketimuran.
“Pengunjung boleh bersantai, tapi dilarang berjemur pakai bikini, atau yang kurang sopan,” jelas Anas.
Di sekitar pantai juga akan dibangun homestay. Sehingga, warga tak hanya menggantungkan hidup dari laut. Namun, juga sektor wisata. Pantai khusus wanita ini akan dikelola Kelompok Pengawas Masyarakat (Pokwasmas) Pulau Santen. Pemkab juga akan membangun jembatan yang menghubungkan pulau ini. “Pertama, kita rubah dulu budaya masyarakat untuk menjaga kebersihan pantai,” pungkasnya.
Sementara Plt. Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, MY Bramuda menambahkan lokasi Pulau Santen dekat dengan kota. Sehingga, cukup potensi untuk dikembangkan. Di pantai ini akan ditempatkan Satpol PP dan Polisi Wanita. Mereka akan menjaga keamanan pantai selama jam kunjungan. “Sesuai aturan, pantai ini akan buka hingga pukul 00.00 WIB,” terangnya.
Masyarakat akan diajak membuka kuliner untuk memanjakan pengunjung. Yang membedakan lagi, pengunjung diwajibkan membawa kantong plastik saat berkunjung. Tujuannya, untuk memungut sampah di lokasi. Pengunjung juga tak dipungut tiket masuk, hanya retribusi parkir. Pihaknya berharap pantai ini akan menjadi percontohan pesisir Syariah di Indonesia. (budi wiriyanto/balipost)