SINGARAJA, BALIPOST.com – Rumah Sakit Pratama di Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan digasak maling, Rabu (17/5) dini hari. Atas kejadian itu, jaringan listrik berupa Miniature Circuit Breaker (MCB) sejumlah box panel raib. Belum diketahui berapa kerugian yang ditimbulkan. Kasus ini masih ditangani kepolisian.
Satpam Rumah Sakit, Wayan Gunada menuturkan kejadian itu diperkirakan terjadi setelah pukul 01.00 Wita dan sebelum pukul 05.00 Wita. “Sekitar jam satu pagi, lampu seluruhnya menyala. Tak lama saya ketiduran. Setelah bangun jam lima, seluruh lampu sudah mati,” tuturnya.
Melihat situasi yang tak biasa, ia langsung mengecek panel listrik utama yang terpasang di belakang rumah sakit dan dilihat masih dalam keadaan tertutup namun rantai pengamannya terlepas. “Setelah pintu panel dibuka, komponen alat listrik didalamnya hilang,” ucapnya.
Mengetahui seperti itu, pria 49 tahun ini langsung mengecek panel lain yang ada di masing-masing ruangan. “Itu juga isinya hilang,” sambungnya.
Tak hanya MCB, maling juga menggasak satu layar monitor CCTV yang terdapat di ruang persiapan dan tiga buah keran pada wash tafell. Kejadian tersebut langsung dilaporkan ke polisi.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Sawan, AKP. Made Derawi membenarkan kejadian itu. Pasca adanya laporan, pihaknya langsung turun ke TKP. Berdasarkan hasil pendataan, MCB yang hilang ada pada tiga box panel di ruang poliklinik, dua box panel di ruang rawat inap dan dua box panel pada ruangan mesin pompa sumur bor.
Pengambilannya dilakukan dengan cara digunting. “Kami masih melakukan penyelidikan siapa pelakunya. Untuk mengetahui kerugiannya, kami akan minta informasi dari pelaksana proyeknya. Besok (hari ini -red) rencananya datang kesini. Sementara untuk pelakunya, kami menduga sudah paham dengan kelistrikan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Buleleng, I Gusti Nyoman Mahapramana juga mengaku sudah turun ke lokasi. Pihaknya menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada pihak kepolisian. “Pasti kerugiannya akan dicek. Lapor polisi dulu. Saya kan belum tahu apa itu,” katanya.
Rumah sakit yang belum beroperasi itu memiliki dua petugas keamanan. Atas kejadian ini, Mahapramana segera melakukan evaluasi. “Pasti akan kami bahas hal ini. Petugas keamanan disana sudah ada,” bebernya. (sosiawan/balipost)