Beberapa ekor babi yang diternakan warga . (BP/dok)

BANGLI, BALIPOST.com – Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli mewaspadai adanya penyebaran virus African Swine Fever (ASF) atau virus demam babi afrika di Bangli. Sebagai langkah antisipasi, Dinas PKP mendata peternak babi yang memanfaatkan limbah restoran untuk pakan hewan ternaknya.

Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas PKP Kabupaten Bangli drh. Sri Rahayu menyatakan, virus ASF mematikan babi. Virus ini pertama muncul di Cina. Virus ASF bisa menular salah satunya melalui pakan yang tercemar. “Kebetulan banyak ada kunjungan wisatawan, mungkin ada yang bawa makanan atau ada yang berpotensi menyebarkan itu. Makanya kami adakan pendataan peternak yang pakan babinya dari limbah restoran,” ujarnya, Jumat (18/10).

Baca juga:  Penantian 28 Tahun, GWK Akhirnya Diresmikan Presiden Jokowi

Pendataan sudah dilakukan sejak beberapa hari lalu. Berdasarkan hasil pendataan, ada sejumlah peternak babi di Bangli yang selama ini memanfaatkan limbah restoran sebagai salah satu bahan pakan ternaknya. Pihaknya akan menjajaki langsung para peternak tersebut agar memasak secara matang limbah restoran yang dimanfaatkan sebelum diberikan hewan. “Karena penularannya lewat daging babi olahan yang dimasak tidak matang, makanya kami imbau agar dimasak dulu, jangan langsung dikasi babi,” katanya.

Baca juga:  Musim Kemarau, Peternak Sapi Kesulitan Pakan dan Air Minum

Sejauh ini pihaknya belum menerima laporan babi di Bangli yang terjangkit virus ASF. Ia berharap virus itu tidak masuk ke kabupaten ini. Menurutnya, gejala babi yang terjangkit virus yakni demam lalu mati. Tingkat kematiannya cepat sehingga akan menimbulkan kerugian bagi petani. (Swasrina/balipost

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *