Gunung Agung. (BP/dok)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Secara visual Gunung Agung terlihat cukup tenang. Bahkan, sejak tiga bulan lebih gunung tertinggi di Bali itu tidak pernah mengalami erupsi lagi.

Di puncak hanya terlihat adanya hembusan tipis. Kendati demikian, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih belum berani menurunkan status menjadi level II (Waspada).

Kasubbid Gunung Api Wilayah Timur, Devy Kamil Syahbana, mengungkapkan, untuk saat ini  memang sedikit relatif tenang. Namun, di balik ketenangan itu, gunung tertinggi di Bali itu masih menunjukkan aktivitas vulkanik di dalam perut gunung.

Baca juga:  Plafon Gedung DPRD Karangsem Ambruk

Hal itu, bisa dilihat dari gempa vulkanik sesekali masih terekam oleh alat seismograf. “Kegempaan vulkanik hanya terekam sesekali. Tidak terekam secara intens,” ucapnya.

Devy menambahkan, tidak hanya kegempaan vulkanik yang masih terekam, dari sisi deformasi juga masih menunjukkan kembang kempis. Termasuk,  dari citra satelah September masih menunjukkan adanya titik panas atau hotspot di kawah Gunung Agung.

“Tahun lalu, Gunung Agung juga sempat seperti ini, hampir lima bulan tidak mengalami erupsi. Dan Desember akhirnya Gunung Agung kembali mengalami erupsi. Jadi, melihat kondisi Gunung Agung yang terlihat tenang ini, kita masih perlu mengantisipasi potensi kembalinya seperti tahun lalu,” ujar Devy.

Baca juga:  Empat Titik Jalur ke Besakih Dipasangi Portal, Namun Ada Batas Toleransi

Pria asal Jawa Barat itu menambahkan, dilihat dari aktivitas saat ini, memang belum ada indikasi Gunung Agung akan mengarah terjadinya erupsi yang besar. “Belum ada indikasi Gunung Agung akan erupsi besar bila kembali terjadi erupsi. Untuk radius zona bahaya masih tetap di radius 4 kilometer dari puncak. Di luar itu, warga masih aman dalam melakukan aktivitas,” jelasnya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *