GIANYAR, BALIPOST.com – Kabupaten Gianyar memastikan kesiapan menjalankan intruksi Gubernur Bali, untuk tidak membawa truk pengakut sampah ke TPA Suwung. Bahkan hal ini sudah dilakukan Kabupaten Gianyar sejak Jumat (25/10) pascakebakaran di TPA tersebut.
Selain itu Bupati Gianyar I Made Mahayastra juga sudah melakukan antisipasi dengan cara perluasan TPA Temesi mencapai 4 hektare. Bupati Mahayastra dihubungi Rabu (30/10) mengatakan semenjak baru dilantik pada akhir 2018, pihaknya bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gianyar dan instansi terkait lainnya sudah langsung melihat kondisi TPA Temesi, yang kala itu sudah overload. “Kita sudah dari dulu persiapkan TPA Temesi, sehingga kita melakukan perluasan lagi 4 hektare, jadi sudah kita ansitipasi,” kata Bupati Gianyar didampingi Kadis DLH Gianyar I Wayan Kujus Pawitra.
Dibeberkan, sebelumnya ada 19 truk dengan dua shift milik Pemda Gianyar yang setiap hari mengakut sampah ke TPA Suwung. Total ada 38 truk dengan 228 meter kubik sampah yang diangkut. “Sekarang 228 meter kubik sampah atau berkisar 68,4 ton sampah yang sebelumnya setiap hari diangkut ke TPA Suwung, kini sudah kembali dibawa ke TPA Temesi,” imbuh Kujus Pawitra.
Tidak hanya menampung 28,4 ton sampah itu, setiap harinya TPA Temesi juga menerima sampah dari angkutan lain. Meliputi 111 truk sampah milik desa atau swadaya dengan kapasitas 666 meter kubik sampah setiap hari.
Ditambah 39 unit kendaraan pick up yang mengakut 97,5 meter kubik sampah dan 9 unit Viar DLH Gianyar yang bergerak dua shift mengangkut 27 meter kubik sampah setiap hari ke TPA Temesi. Bila dikalkulasikan sebelumnya sudah ada 790 meter kubik sampah yang diangkut ke TPA Temesi.
Bila ditambah dengan 228 meter kubik sampah yang sebelumnya diangkut ke TPA Suwung dan kini dibawa ke TPA Temesi, sehingga total ada 1.018 meter kubik sampah yang diangkut ke TPA Temesi. “Seluruh sampah ini sekarang siap ditampung di TPA Temesi,” bebernya.
Dikatakan memastikan kesiapan itu, tahun ini Pemda Gianyar sudah menyewa lahan seluas 1 hektare untuk perluasan TPA Temesi. Lahan itu pun sudah ditata sedemikian rupa dengan sistem block landfill, sehingga sudah siap digunakan untuk menampung sampah.
Sementara 2020, Pemda Gianyar akan membeli lahan seluas 3 hektare dan membeli 1 hektare lahan yang saat ini disewa, untuk perluasan TPA Temesi. “Satu hektar lahan disewa ini merupakan langkah cepat pemerintah mengantisipasi overload TPA, akan dilanjutkan di 2020 dengan membeli lahan seluas 4 hektar,e” jabarnya.
Tidak hanya itu, Bupati Gianyar I Made Mahayastra juga mempersiapkan TPA Temesi sebagai TPA modern. Bahkan, Pemda Gianyar sudah menjalin MOU kerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Ruang lingkup kerja sama tersebut sebagaimana tertuang dalam pasal 3, menyangkut penyusunan tahapan revitalisasi TPA Temesi, meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik di bidang persampahan, dan peningkatan kapasitas SDM di bidang persampahan.
Pihak ITB melaksanakan kegiatan penyusunan tahapan revitalisasi TPA Temesi, memberikan strategi dan manajemen pengelolaaan sampah dengan teknologi terbarukan kepada Pemkab Gianyar. Bersama-sama menyelenggarakan kegiatan peningkatan SDM di bidang persampahan. “ITB juga menyiapkan narasumber untuk strategi penanganan sampah di rumah tangga sekala desa,” tambahnya.
Ditambahkan Pemda Gianyar juga menyiapkan pembangunan TPS 3 R di tingkat desa. Upaya ini dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan Yayasan Bumi Sasmaya. “Yayasan ini siap membantu pembangunan TPS 3R termasuk bank sampah di 20 desa mulai sekarang, ada beberapa yang sudah digarap,” katanya.
Tidak berhenti disitu, DLH Gianyar juga menjalin sinergitas dengan Bali Investama Teknologi Suarti Group. Kerjasama ini meliputi pengakutan sampah berbasis online. “Untuk penanganan pengangkutan sampah dengan sistem online kita juga sudah penjajagan dengan Bali Investama Teknologi Suarti Group,” tandasnya. (Manik Astajaya/balipost)