Tukad Mati di wilayah Kuta, Badung. (BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Sepanjang alur sungai di Muara Tukad Mati, Pata Sari, sedimentasi mulai terlihat. Bahkan, tanaman eceng gondok mulai memenuhi kawasan tersebut.

Seperti yang terlihat, Jumat (1/11), permukaan sungai terlihat hijau akibat tanaman eceng gonfok. Untuk memperlancar alur sungai, upaya normalisasi terus dilakukan.

Namun normalisasi alur Tukad Mati di kecamatan Kuta ini tidak bisa tersentuh secara menyeluruh. Adapun titik yang tidak mendapatkan pengerukan sedimentasi, menurut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Sungai Pantai I Balai Wilayah Sungai Bali Penida (BWSBP), Wayan Riasa, adalah alur dari titik Jembatan Jalan Raya Kuta (sekitar Central Kuta) sampai di belakang Krisna Oleh-oleh Bali Bypass Ngurah Rai Kuta. “Untuk pengerukan sedimentasi, kontraknya dari Sentral Parkir hingga Jembatan Jalan Raya Kuta saja. Untuk alur ke selatannya lagi (sampai belakang Krisna Oleh-oleh), itu belum,” katanya saat dikonfirmasi.

Baca juga:  Bupati Giri Prasta Ingatkan OPD Jadikan Arahan BPK Sebagai Urgensi dan Prioritas

Pihaknya berharap, ke depan pemerintah daerah kabupaten Badung, bisa turut berpartisipasi melakukan pemeliharaan terhadap alur Tukad Mati. Utamanya dalam pembersihan alur dari serbuan sampah dan eceng gondok saat musim seperti sekarang ini.

Diakuinya, normalisasi alur tersebut dilakukan pada alur-alur yang bersifat urgent dan prioritas. Terutama alur sungai dengan kondisi sedimentasinya tinggi, yang mengakibatkan adanya penyempitan alur sungai.

“Sebelumnya, alur Tukad Mati dari titik belakang Sentral Parkir hingga Jembatan Jalan Raya Kuta direncanakan tidak terjamah. Namun karena kebetulan ada pekerjaan yang pembiayaannya bisa digeser, maka alur tersebut akhirnya bisa terjamah,” bebernya. (Yudi Karnaedi/balipost)

Baca juga:  Penanganan Banjir Bandang di Songan Tak Cukup Cara Niskala
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *