GIANYAR, BALIPOST.com – Sejak awal tahun, Pemerintah Kabupaten Gianyar lewat Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Kabuapten Gianyar mengelola tujuh objek wisata. Hasilnya, hingga awal November, retribusi dari tiket masuk mencapai sebesar Rp 64,9 miliar.
Kondisi ini menyebabkan Kepala Dinas Pariwisata Gianyar, AA Gde Putrawan, optimis target Rp 80 miliar bisa tercapai hingga akhir tahun. Obyek wisata yang kini dikelola adalah Tirta Empul, Goa Gajah, Gunung Kawi Tampaksiring, Gunung Kawi Sebatu, Yeh Pulu, Alam Sidan dan Canti Tebing Tegallinggah. “Berdasarkan data rekap hingga September, total kunjungan ke objek wisata ini mencapai 1.243.175 wisatawan, baik domestik maupun manca negara,” katanya.
Ia mengutarakan capaian Rp 64,9 miliar itu sudah menyentuh 81 persen dari target Rp 80 miliar yang dipatok pada awal tahun. Diakui untuk memenuhi target tersebut masih kekurangan sekitar Rp 15 miliar. “Kita optimis target terpenuhi, karena menjelang Desember ini biasanya sudah mulai high season kunjungan,” katanya.
Tingginya pencapaian retribusi kunjungan wisata ini tidak lepas dari kebijakan Bupati Gianyar I Made Mahayastra yang sudah menaikkan harga tiket kunjungan ke objek wisata. “Kan wajar naik, ini disesuaikan dengan objek wisata yang dikelola pemerintah kabupaten lain yang sudah lebih dulu naik,” katanya.
Berdasarkan peraturan Bupati Gianyar Nomor 129 tahun 2018 tentang peninjauan tarif retribusi, tempat rekreasi dan olahraga. Daya tarik wisata Tirta Empul, Goa Gajah dan Gunung Kawi Tampaksiring tiket masuknya untuk dewasa asing Rp 50 ribu per orang dan dewasa domestik Rp 30 ribu per orang. Sementara untuk anak-anak asing Rp 25 ribu dan anak-anak domestik Rp 15 ribu.
Sementara, harga tiket berbeda diterapkan untuk objek wisata Gunung Kawi Sebatu, Yeh Pulu, Alam Sidan dan Candi Tebing Tegallinggah. Untuk sejumlah obyek wisata ini, per orang Dewasa Asing Rp 30 ribu dan Dewasa Domestik Rp 20 ribu. Anak-anak asing Rp 15 ribu dan anak-anak domestik Rp 10 ribu. “Tegallinggah ini objek wisata yang baru diresmikan beberapa bulan lalu, ini sudah mulai dikunjungi juga,” tandasnya. (Manik Astajaya/balipost)