DENPASAR, BALIPOST.com – Belakangan muncul wacana menyulap Bali sebagai destinasi ramah wisatawan Muslim. Atas wacana itu, pelaku pariwisata Bali bertemu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama, Kamis (14/11).
Mereka yang bertemu dengan Menparekraf adalah I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya SE, MBA (Ketua PHRI Badung dan Ketua BPPD Badung), Ida Bagus Agung Partha Adnyana (Ketua GIPI Bali), Dr. I Made Sudjana, SE, MM, CHT, CHA (Ketua STPBI), I Gusti Agung Ngurah Darma Suyasa, CHA (Ketua Suksma Bali 2019), Yoga Iswara, BBA, BBM, MM, CHA (President Director GHE dan Sekjen BVA), I Ketut Swabawa, CHA (Wakil Ketua DPD IHGMA Bali), Ketut Jaman, SS, MSi (Tim Ahli Gubernur Bali), Jaya Ishwari, DipHRMgt, SST.Par, MMgt (BPPD Badung), dan Levie Lantu (Consultant Bali Convention Exhibition Bureau).
Menurut Rai Suryawijaya, ada 3 hal poin yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Yakni pernyataan Menparekraf terkait destinasi ramah wisatawan muslim, sinergi Kemenparekraf dengan pemerintah daerah dalam hal-hal substantif yang bermanfaat untuk jangka panjang dan dampak pertumbuhan ekonomi bagi komunitas dan UKM, serta terobosan yang kreatif dan inovatif untuk mengakselerasi pembangunan kepariwisataan.
“Kami di industri Pariwisata, khususnya sebagai warga Bali adalah pribadi-pribadi yang sangat dialogis dalam menyikapi berbagai hal. Agar tidak bergulir tambah liar dan menimbulkan efek negatif bagi bisnis pariwisata secara umum, kami pikir harus ada tindakan holistik dan mampu membuat semua pihak dapat menerima klarifikasi atas isu tersebut,” jelasnya.
Terkait adanya rencana menyulap Bali jadi lebih ramah wisatawan Muslim, Wishnutama mengatakan wacana itu muncul saat media conference yang digelar Kemenparekraf. “Jadi pertanyaan tersebut saya jawab bahwa kita akan sediakan friendly moeslem tourism, bukan menjadikan Bali sebagai wisata agama tertentu. Istilah friendly ini kan menyejukkan, bukan antipati,” jelasnya.
Bahkan, ia mengaku tahu sendiri banyak hotel-hotel di Bali juga menyediakan mushala untuk sembahyang. Serta tidak pernah ada informasi diskriminasi bagi wisatawan dari agama tertentu.
Wishnutama berkomitmen menjaga dan menguatkan Bali dari sisi tradisi, budaya , alam dan kesenian. Ia juga memaparkan sejumlah rencana, seperti “Asia Pacific Film Festival” di Bali, menggelar “World Beach Games 2020,” mengusulkan “MTV Awards” dan membawa shooting film Holywood ke Indonesia dan Bali.
Di bidang penguatan destinasi, IB Agung Parta menyampaikan bahwa Bali sedang menyiapkan BaliCEB sebagai hub kegiatan MICE di Bali yang memiliki potensi sangat besar ke depannya. Ditambahkannya pula bahwa Bali memiliki soliditas yang konsisten di industri kepariwisataan dengan melibatkan seluruh asosiasi yang ada. “Kita ingin kondusivitas pariwisata bisa terjaga sehingga para wisatawan nyaman datang ke Bali. Isu-isu yang kurang relevan dengan pariwisata yang bersifat global ini harus segera dituntaskan,” demikian pria yang akrab disapa Gus Agung ini. (kmb/balipost)