SINGARAJA, BALIPOST.com – Pascagempa beruntun melanda Buleleng, aparat terkait masih melakukan pendataan terhadap rumah warga dan fasilitas umum (fasum) yang terdampak gempa yang menguncang Bali Utara, Kamis (14/11). Selain pendataan kerusakan, pemerintah daerah mendistribusikan bantuan paket sembako dan perlengkapan rumah tangga lain untuk meringankan kebutuhan warga terdampak gempa.

Hasil pendataan sementara, rumah warga yang terdampak gempa terjadi di Kecamatan Geerokgak. Dari 14 desa di wilayah ini, kerusakan rumah, tempat suci, dan sekolah terjadi di 8 desa.

Total kerusakan yang tercatat sebanyak 96 yang sebagian besar rumah warga, satu masjid, pura, dan sekolah.

Camat Gerokgak Putu Juartawan, Jumat (15/11), mengatakan, sesuai data dari para perbekel desa, kerusakan rumah dialami 2 kepala keluarga (KK) warga Desa Tukadsumaga. Sebanyak 20 KK, 3 KK warga Desa Tinga Tinga, 21 KK warga Desa Pengulon, 3 KK warga Desa Patas, 28 KK warga Desa Sanggalangit, dan 18 KK warga Desa Musi.

Baca juga:  Dari Pembunuhan Anggota Ormas hingga Tiga Zona Merah Sumbang Kasus COVID-19

Selain kerusakan rumah, pura umum, pura subak, masjid, dan sekolah di Desa Penyabangan turut terdampak akibat bencana ini. “Ini masih data sementara dan bisa saja ada penambahan karena masih tahap pemutakhiran oleh desa melalui perangkat desa,” katanya.

Menurut Juartawan, tingkat kerusakan di delapan desa mulai dari ringan, sedang dan kategori rusak berat. Kerusakan ringan seperti genteng yang terjatuh karena getaran gempa, serta tembok rumah yang mengalami retak-retak.

Sedangkan, kategori kerusakan sedang dan berat seperti tembok rumah ambruk, sehingga pemiliknya bisa kembali menempati rumahnya. Terkait nilai kerugian materiil, Juartawan menyebut hal itu beum bisa diinformasikan.

Baca juga:  Dituntaskan, Proyek Pembangunan Jembatan Penghubung di Pedawa

Pasalnya, dalam pendataan pihanya hanya mencatat kerusakan rumah atau fasum saja. Sedangkan, nilai materiilnya masih menunggu hasil penghitungan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait di pemerintah daerah. “Untuk sementara kami catat rumah atau fasum yang rusak, dan berapa kerugian materiil itu kami menunggu penghitungan BPBD dan instansi terkait lain,” tegasnya.

Sementara itu, pascagempa, 20 KK warga Desa Pengulon yang mengungsi ke areal gudang milik warga, sudah kembali ke rumahnya. Pengungsi itu sebelumnya tinggal di permukiman yang dekat dengan garis pantai.

Warganya kembali ke rumahnya karena situasi sudah kembali normal. Kalau bertahan di tempat mengungsi, warga pun khawatir tidak bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga. “Kalau perasaan trauma masih dialami oleh warga yang mengungsi, namun karena mereka ada bekerja dan aktivitas lain, jadi dini hari tadi mereka sudah kembali ke rumah masing-masing,” jelasnya.

Baca juga:  Transmisi Lokal COVID-19 di Bali : Dari Ibu Hamil hingga Balita Terjangkit dan Satu Desa Diisolasi

Bagikan Sembako

Untuk meringankan kebutuhan warga terdampak gempa, Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra, Sp.OG membagikan paket sembako dan perlengkapan rumah tangga yang bisa dimanfaatkan untuk warga terdampak bencana gempa. Bantuan itu diserahkan kepada warga terdmapak gempa di Kecamatan Gerkgak dan Kecamatan Seririt.

Sutjidra mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. “Saya harap masyarakat tetap tenang, waspada dan berdoa dan tidak mendengar informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” katanya. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *