Konjen RRT di Denpasar, Gou Haodong saat membuka Forum Investasi Tiga Provinsi Wilayah Konsulat Jenderal RRT di Denpasar ke-4 di Kupang, Sabtu (16/11). (BP/raka)

KUPANG, BALIPOST.com – Hubungan bilateral Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dengan Pemerintah Indonesia dari tahun ke tahun terus berkembang. Hubungan bilateral yang terus membaik ini, berimbas juga pada investasi RRT di Indonesia yang terus meningkat.

Tercatat dalam Januari-Juni 2019, nilai investasi RRT di Indonesia sebesar 2,3 miliar dolar Amerika atau sekitar 16,2 persen dari nilai investasi asing di Indonesia. Demikian diungkapkan Konjen RRT di Denpasar, Gou Haodong saat membuka Forum Investasi Tiga Provinsi Wilayah Konsulat Jenderal RRT di Denpasar ke-4 di Kupang, Sabtu (16/11).

Baca juga:  Kenyamanan Honda ADV150 Patut Diacungi Jempol

Hadir dalam forum invetasi itu, Ketua Dekranasda NTT, July Laiskodat, utusan dari Provinsi Bali dan NTT serta 19 investor Tiongkok.

Gou Haodong meyakini, nilai investasi Tiongkok di Indonesia, termasuk di wilayah Bali, NTB dan NTT akan terus meningkat, seiring dengan semakin diperdalamnya sinergi inisiatif “Jalur Sutra Maritim Abad 21” Tiongkok dan konsep “Poros Maritim Dunia” Indonesia. Saat ini posisi nilai investasi Tiongkok di Indonesia, menempati urutan ketiga.

Baca juga:  ETLE Diterapkan Akhir April di Bali, Baru Satu Titik Ini Dipasangi Kamera

“Tahun ini Presiden Jokowi terpilih kembali. Boleh dikatakan, hubungan Tiongkok-Indonesia, berada di titik sejarah yang terbaik untuk kedua negara dalam meningkatkan kerjasama dan investasi,” ujar Gou Haodong.

Berdasarkan data, perusahaan Tiongkok telah berinvestasi di 10 proyek yang ada di Bali dengan nilai investasi sebesar 11 juta dolar Amerika. Kemudian di NTB, ada 11 perusahaan dengan nilai investasi sebesar 1 juta dolar Amerika.

Di NTT baru ada satu perusahaan Tiongkok yang berinvestasi di bidang industri budidaya mutiara. “Jika dilihat dari nilai investasi Tiongkok di tiga provinsi ini, sudah bagus dan potensi yang bisa dikembangkan masih besar,” ujarnya.

Baca juga:  Revolusi Industri 4.0, Bali Akan Fokus Kembangkan SDM

Gou Haodong mengatakan, tujuan forum ini adalah untuk membangun platform bagi perusahaan Tiongkok dan Bali, NTB dan NTT. “Melalui  silaturahmi dan diskusi ini, ke dua belah pihak dapat meningkatkan saling pengertian tentang kebutuhan berinvestasi. Kebiasaan berbisnis dan berinvestasi masing-masing dan untuk memperluas investasi dan kerjasama perdagangan ke depan,” katanya. (Raka Akriyani/Suara NTB)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *