TABANAN, BALIPOST.com – Kondisi cuaca yang cukup bagus belakangan ini tidak serta merta membuat para nelayan Tabanan sumringah. Bukannya mendapat ikan ataupun lobster yang dikehendaki, mereka justru harus mengalami kerugian harus menutupi biaya operasional seperti bahan bakar mesin perahu.
Seperti diungkapkan Beni, dari kelompok nelayan segara nadhi 1 Pasut, Kerambitan. Dirinya menuturkan sudah lima hari ini kondisi cuaca di perairan cukup bagus. Bahkan para nelayan lobster di Tabanan berlomba-lomba memasang ‘bubu’ ke tengah laut. Sayangnya mereka tidak mendapatkan hasl apapun.
Dikatakan, nelayan kini hanya meletakkan bubu lobster mereka di darat dan hanya sebagian yang melaut mencari jenis ikan yang lain. Dia menjelaskan, nelayan merugi karena harus menutupi biaya operasional seperti bahan bakar mesin perahu. “Sudah empat kali melaut, tangkapan tidak ada, jadinya habis untuk keliling beli solar,“ ujarnya sembari sibuk menurunkan bubunya ke bangsal.
Tidak hanya Beni, nelayan dari Soka, Nyoman Samrag dan nelayan Yah Gangga juga mengakui hal serupa. Tidak hanya lobster, hasil tangkapan ikan jenis lain juga minim. Hasil tangkapan biasanya, dalam sekali melaut, satu jukung akan penuh dengan ikan mencapai puluhan kilogram. “Kalau sekarang belum tentu penuh semuanya, pulang biasanya bawa sedikit,” ujar nelayan yeh gangga.
Ditempat terpisah Ketua DPC HNSI Tabanan, Ketut “Sadam” Arsana Yasa mengakui jika belakangan ini melayan Tabanan khususnya nelayan lobster memang minim tangkapan. Bahkan sejumlah rekannya sesame nelayan juga mengeluhkan hal yang sama. “Biasanya bulan ini musim mahal, tapi lobster hilang,” ucapnya.
Dijelaskannya lobster merupakan jenis hewan migran atau berpindah pindah. Kemungkinan dikarenakan makanannya tidak sedang di laut selatan Tabanan menjadi salah satu faktor minimnya keberadaan lobster. “Tapi berabad-abad lobster selalu ada di laut selatan Tabanan. Mungkin jelang musim dingin ini lobster mempersiapkan pemisahan telur,”terangnya.(puspawati/balipost)