BANGLI, BALIPOST.com – Sejumlah petugas Pasar Kidul, Bangli selama ini cukup kesulitan jika melakukan pembersihan sisa-sisa sampah bekas pedagang yang berjualan di seputaran pasar. Pasalnya, selam ini ketika melakukan pembersihan, petugas hanya memanfaatkan alat seadanya. Melihat kondisi itu, pengelola pasar meminta pemkab bisa membantu sarana kebersihan tersebut.
Kepala Pasar Kidul, Bangli Jro Sabda Negara, Minggu (21/5) mengatakan, selama ini pihaknya mamang sangat kesulitan untuk membersihkan sampa-sampah yang berserakan di areal pasar. Penyebabnya, tidak adanya sarana kebersihan di pasar membuat pihaknya serba sulit untuk mengangkut sampah yang ada.
“Untuk membersihkan yang dilakukan petugasnya kita setiap hari terpaksa menggunakan alat seadanya saja. Seperti pengangkut sampah kita terpaksa meminjam keranjang bekas yang digunakan para pedang yang diikat tali rapia untuk menarik untuk mengangkut sampah. Semuanya serba minjam, adi serba sudah,” keluh Jro Sabda.
Jro Sabda menjelaskan, sarana yang dibutuhkan untuk membersihkan sampah minimal ada lima arko, sapu lidi, dan skop. Selain itu, pihaknya juga meminta bantuan tempat sampah. Pasalnya, selama ini tidak ada bak sampah, sehingga pedagang maupun pengunjung pasar sembarangan membuang sampah.
“Dulu kita pernah di bantu tempat sampah oleh BPD. Hanya saja, sekarang tempat ampah itu sudah ilang. Sekarang kita pakai plastic dank aping saja sebagai tempat sampah,” katanya.
Dia menyatakan, sebelumnya pihaknya sudah sempat langsung meminta bantuan tersebut kepada pemkab. Bahkan dari petugas pembab, sudah sempat turun ke pasar untuk mencatat alat-alat kebutuhan apa saja yang diperlukan pasar. Hanya saja, sampai detik ini bantuan tersebut belum kundang diberikan.
“Selama ini sama sekali belum pernah ada bantuan alat kebersihan dari pemkab. Kita harap nanatinya pemerintah bisa membantu alat kebersihan arko, sekop, sapu, dan tempat sampah. Dengan nantinya bisa dibantu sarana yang kita butuhkan. Dengan begitu petugas kita sedikit terbantu di dalam pelakukan pembersihan,” harap Jro Sabda. (eka prananda/balipost)