NEGARA, BALIPOST.com – Kain tenun khas Jembrana di tampilkan dalam berbagai bentuk pakaian di Bali Fashion Trend 2018, Sabtu (20/5) malam di TS Suites Hotel Seminyak Kuta. Pada kesempatan tersebut berbagai kreasi busana yang memakai kain tenun khas Jembrana di tampilkan oleh model papan atas Indonesia dan disaksikan oleh ribuan penonton yang terdiri dari perancang busana, pengamat fashion baik dari dalam dan luar negeri. Pada kesempatan tersebut 20 model menampilkan busana kreasi Dwi Iskandar yang menggunakan kain tenun khas Jembrana.
Kepala Dinas Koperindag Made Gede Budiartha mengatakan Jembrana ikut serta dalam event skala Internasional tersebut, karena pihaknya berupaya memperkenalkan tenun khas Jembrana yang sangat unik sehingga tidak hanya di kenal di dalam negeri namun hingga mancanegara. “Kami memfasilitasi sejumlah pengerajin Jembrana untuk ikut pameran dan fashion show serta dalam event skala Internasional ini,” kata Budiartha.
Menurut Budiartha di era sekarang, harus ada paradigma baru dalam memperkenalkan kain khas yang tidak hanya cukup dipajang atau dipamerkan saja namun juga harus bisa ditampilkan dalam bentuk trend mode terkini terlebih jika bisa mengikuti trend fashion internasional. Harapannya dengan tampilnya di event Internasional, Bali Fashion Trend 2018, akan memancing buyer (pembeli.red) untuk membeli kain tenun Jembrana.
Pada event ini diikuti oleh tiga pengerajin dari tujuh pengerajin yang ada di Jembrana yaitu Putri Mas, Kelompok Tenun Menuh dan Kembang Sari. Budiartha berharap kedepan semua pengerajin di Jembrana ikut serta di event seperti ini. Karena nantinya dari event ini design yang terpilih akan dipakai pada pertemuan Menteri Keuangan Internasional di Bali bulan September. “Tentunya ini kesempatan yang baik untuk para pengerajin,” kata Budiartha.
Selain itu pada Bulan Agustus akan diselenggarakan Festival Tenun yang tujuannya edukasi dan promosi kain tenun khas Jembrana. Nantinya akan ditampilkan bagaimana proses pemintalan benang, mendesign motif, proses menenun yang melibatkan anak – anak dari Kecamatan Mendoyo dan Fashion Show dengan model dari perwakilan OPD, Instansi Swasta, BUMN BUMD dan Desa.
Dwi Iskandar perancang busana kain tenun khas Jembrana mengatakan kain khas Jembrana memiliki keunikan dari segi warna yang sangat menarik dan detailnya yang sangat cantik. Dwi mengaku tidak menemui kesulian dalam mendesign pakaian berbahan kain tenun khas Jembrana tersebut.
“Tidak terlalu sulit bagi saya untuk mendesign kain tenun khas Jembrana. Dan menurut saya kain ini tidak hanya cocok untuk acara resmi seperti di kantor dan acara resmi lainnya, namun juga sangat fashionable jika dipakai dalam berbagai acara,” ungkap fashion designer yang sudah berkarir dari tahun 2001 tersebut. (kmb/balipost)