tanaman
Tanaman jeruk. (BP/dok)
BANGLI, BALIPOST.com – Penyakit diplodia (busuk batang) atau penyakit blendok mulai banyak menyerang tanaman jeruk milik petani di bilangan Desa Serai, Kintamani, Bangli. Akibat serangan penyakit tersebut, membuat hasil produksi jeruk di desa setempat menjadi menurun.

Petani jeruk di Desa Serai, Kintamni, I Wayan Kantun, Senin (22/5) mengungkapkan, penyakit ini sudah terjadi beberapa tahun belakangan ini. Kata dia, serangan penyakit yang ditandai dengan membusuknya batang dan ruaknya dahan jeruk. “Serangan memang belum begitu luas, namun penyakit ini sulit untuk ditanggulangi oleh petani,” jelas Kantun.

Baca juga:  Petani Uji Coba "Moeldoko 70 Day," Segini Hasilnya Per Hektare

Kantun menyatakan, bila jeruk telah terserang penyakit diplodia kering ini tanaman jeruk tidak bisa diselamatkan. Penyakit ini akan hilang ketika tanaman sudah mati. Dijelaskan, ciri-ciri tanaman terserang ini adalah layu dan pada batang yang terserang akan ditandai dengan tumbuhnya bendol-bendol. “Kita belum menemukan obat penyakit ini,” jelas pria yang juga selaku Perbekel Desa Serai itu.

Dia menambahkan, selain penyakit itu, serangan penyakit lainnya sempat adanya serangan kiong. Beruntung, serangan kiong ini tidak begitu ganas sehingga mampu ditanggulangi petani. “Intensitas srengan kiong tidak begitu besar, tidak seperti desa lainnya,” ungkapnya.

Baca juga:  Parkir Motor di Trotoar Dikeluhkan Turis

Lebih lanjut dikatakannya, dengan adanya serangan penyakit ini membuat hasil produksi para petani jeruk di desa setempat mengalami penurunan yang cukup drastis. “Jelas hasil produksinya menurun. Mengingat banyak jeruk yang rusak,” pintanya.

Sementara saat disinggung harga jeruk, saat ini harga jeruk tergolong cukup bagus, berkiasar antara Rp 5.000 hingga Rp 7.000 per kilogram. Dengan harga ini, jelasnya lagi, sejatinya petani telah mendapatkan untung yang cukup lumayan. “Dengan harga itu sejatinya modal kita telah kembali. Kita harap harga jeruk terus membaik hingga memasuki musim panen raya nanti,” pungkas Kantun. (eka prananda/balipost)

Baca juga:  Hingga Pertengahan Februari, Di Gianyar Ditemukan 63 Orang "Suspect" DBD

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *