Warga mengevakuasi jenazah perempuan yang dilaporkan hilang. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Seorang perempuan yang diketahui bernama Ni Wayan Nitiasih (47), ditemukan tewas terdampar di pinggir pantai tepatnya di perbatasan Pantai Yeh Gangga, Kecamatan Tabanan dengan Pantai Batu Tampih, Kecamatan Kediri, Selasa (3/12). Korban yang kesehariannya tinggal di rumah kost di Jalan Mawar, Banjar Gerokgak Gede, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan ini awalnya dilaporkan menghilang.

Dari informasi yang dihimpun, korban hilang sejak pukul 04.00 Wita. Para penghuni kost lainnya pun tidak curiga, lantaran korban memang seperti biasa bangun pagi untuk berjualan sembako bersama sang adik di rumah bajangnya di Banjar Tonja, Desa gubug, Tabanan.

Baca juga:  Lakalantas, 1 Tewas Digilas Truk

Hanya saja sampai pukul 10.00 Wita, korban makin tidak ada kabar. Karena khawatir akhirnya keluarga pun memutuskan pergi mencari korban ke Pantai Yeh Gangga sebab korban sempat mengirimkan SMS pada adiknya mengatakan dirinya ada di Pantai Yeh Gangga.

Keluarga korban menemukan sepeda motor milik korban di pinggir pantai. Dan berjarak 1 kilometer ditemukan jaket dan helm korban.

Dari sanalah, keluarga memutuskan melaporkan ke pihak kepolisian untuk bersama-sama melakukan pencarian.

Baca juga:  Ditarget, Usaha Penggilingan Padi di Selemadeg Beroperasi Pertengahan Desember

Sementara itu Kapolsek Kota Tabanan, Kompol I Nyoman Sukanada seizin Kapolres Tabanan AKBP Agus Tri Waluyo membenarkan jika keluarga korban melapor kehilangan korban ke Polsek Tabanan pukul 15.00 Wita. Selanjutnya, ia pun memerintahkan anggotanya melakukan pencarian.

Keberadaan korban pun diketahui oleh pemancing. Setelah dilakukan evakuasi, jenazah korban pun kemudian dibawa ke Rumah Sakit Tabanan.

Dari hasil pemeriksaan luar tidak ditemukan tanda atau bekas kekerasan. Kemungkinan korban tewas karena tenggelam.

Baca juga:  Sopir Ngantuk, Truk Terjungkal ke Got,

Untuk motif, lanjut Kompol Sukanada, belum bisa dipastikan tetapi diduga ada masalah keluarga. Sebab korban sekarang ini hidup sebatang kara di kost usai bercerai dengan suaminya. “Di samping itu bapak korban juga sakit keras dan diabetes,” bebernya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *