DENPASAR, BALIPOST.com – Bangunan Pasar Badung yang baru digunakan sekitar enam bulan, kini mulai keropos. Ornamen stil Bali di dinding bagian barat mulai berjatuhan.
Bahkan, terlihat beberapa dinding bangunan retak. Kondisi ini mengundang kekawatiran sejumlah kalangan.
Karena gedung tersebut merupakan bangunan publik yang harus memperhatikan keamanan pengunjung. Muncul desakan untuk melakukan penelitian atau mengecek ulang struktur bangunan secara menyeluruh.
Kekhawatiran juga terlontar dari sejumlah anggota Komisi III DPRD Denpasar saat meninjau bangunan Pasar Badung, Senin (9/12). Kunjungan yang dipimpin Ketua Komisi III Eko Supriadi tersebut diterima jajaran Direksi PD Pasar Denpasar, serta Dinas PUPR dan pihak rekanan.
Eko Supriadi mengaku khawatir dengan kondisi bangunan Pasar Badung yang sudah retak di mana-mana. Bahkan, untuk memastikan keamanan gedung tersebut, pihaknya kemudian melakukan pemantauan ke sejumlah lokasi.
Keretakan bukan saja terlihat pada dinding bagian barat, namun juga di tempat lain. “Kami minta PUPR harus melakukan cek ulang, apakah strukturnya juga ikut terkena dampak dari amblasnya tanah di bagian barat,” ujar anggota Komisi III, Susruta Ngurah Putra.
Anggota lainnya, Nyoman Darsa dan A.A. Gede Mahendra juga mengaku khawatir melihat kondisi bangunan yang mulai retak. Bahkan, beberapa bagian bangunan tidak saling terkait, seperti dinding ornamen Bali dengan tiang bangunan, sehingga rawan tergerus ketika tanah di bawahnya ambrol. “Ini sangat membahayakan. Apalagi, bangunan pasar. Harus segera ditelusuri persoalan ini,” ujar Darsa.
Terhadap sejumlah usulan yang masuk, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Nyoman Ngurah Jimmy Sidarta mengaku siap melakukan pengecekan ulang terhadap kondisi bangunan. Terlebih, masa pemeliharaan bangunan ini masih menjadi kewenangan pihak rekanan.
Pihaknya akan menyampaikan hasil penelitian yang segera akan dilakukan. Di sisi lain, pihak rekanan mengaku siap akan melakukan apa yang menjadi rekomendasi dalam kunjungan Komisi III itu. (Asmara Putera/balipost)