GIANYAR, BALIPOST.com – PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali realisasikan program bantuan pengentasan kemiskinan PLN Peduli dalam bentuk bedah rumah dan rehab rumah di Kabupaten Gianyar, Senin (9/12). Acara serah terima bantuan digelar di Kantor Desa Bakbakan Kecamatan Gianyar kepada Kepala Keluarga (KK) penerima bantuan bedah rumah yakni I Komang Dauh Wardika, warga Banjar Angkling Desa Bakbakan Kecamatan Gianyar dan 3 KK di Kelurahan Abianbase yang mendapat bantuan rehab rumah.
Manager Komunikasi PLN Unit Induk Distribusi Bali, I Made Arya menjelaskan bantuan pengentasan kemiskinan ini sebagai tanggung jawab sosial PLN terhadap masyarakat. “Besar harapan kami, dengan bantuan ini bisa bermanfaat,” jelasnya.
Dikatakan, program ini rutin digelar setiap tahun. Dan untuk bantuan kali ini, dianggarkan sebesar Rp 91.500.000 untuk program 1 bedah rumah yang dianggarkan Rp 30 juta dan 3 rehab rumah, masing-masing senilai Rp 25 juta.
Turut hadir saat penyerahan bantuan, Ketua K3S Kabupaten Gianyar Ny Ida Ayu Adnyani Mahayastra, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gianyar, Perbekel Bakbakan, penerima bantuan serta undangan terkait. Mengenai sumber data penerima bantuan didapatkan dari Dinas Sosial Kabupaten.
Namun demikian, PLN tetap memiliki tim verifikasi. “Kita punya tim yang survey ke lapangan, diverifikasi agar benar-benar tepat sasaran. Dari cukup banyak proposal yang masuk, kita rangking sesuai skala priorotas dan sesuai dengan dana yang tersedia,” jelasnya.
Arya melanjutkan, dana CSR ini dianggarkan dari PLN pusat. Untuk tahun 2019, Unit Induk Distribusi Bali mendapat sekitar Rp 2 Milyar. “Pengentasan kemiskinan ini juga termasuk bantuan biaya pendidikan. Mudah-mudahan tahun ini bisa meningkat sehingga lebih banyak yang bisa dibantu,” ujarnya.
Di samping CSR, secara internal pegawai PLN juga cetuskan “OMOH, One Man One Hope” yakni satu pegawai satu harapan membantu satu sambungan listrik untuk KK miskin. “Secara spontan kita kumpulkan dana untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dengan bantuan sambungan listrik. Sifatnya spontanitas, salah satunya berupa sambungan listrik di rumah pak Dauh Wardika ini,” imbuhnya.
Saat dikunjungi, bedah rumah Komang Wardika sudah jadi. Sebelumnya, lahan rumahnya tersebut berupa tegalan. Sementara Wardika bersama istri dan seorang putrinya tidur di gubuk berdinding bedeg. “Pengerjaan rumah ini sejak Oktober 2019,” ujar Made Arya. (Citta Maya/balipost)