DENPASAR, BALIPOST.com – Upacara mecaru manca kelud lan melaspas akan digelar pada shortcut Mengwitani-Singaraja titik 3-4 dan 5-6, Senin (30/12) ini. Pemelaspasan juga diikuti peresmian jalur ini yang dipusatkan pada shortcut 5-6 di Desa Pegayaman, Sukasada, Buleleng.
Mecaru manca kelud sesuai rencana digelar serempak di tiga tempat, yakni jalan, jembatan, dan di bawah jembatan pada shortcut dimaksud. Upacara akan dipuput Ida Pandita Empu Dwija Wita Dharma Sandyasa.
“Besok setelah acara seremonial selesai, seluruh shortcut akan dibuka,” ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali, A.A. Ngr. Oka Sutha Diana dikonfirmasi, Minggu (29/12).
Menurut Sutha Diana, upacara mecaru dan melaspas serta peresmian shortcut tersebut akan dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster, Bupati Tabanan Eka Wiryastuti, dan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana beserta jajaran masing-masing.
Pada saat menyampaikan pidato akhir tahun di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali, Gubernur Bali Wayan Koster berharap keberadaan shortcut dapat mengatasi masalah kemacetan, khususnya di kawasan Bedugul. “Supaya tidak lagi macet tahun baru menuju Bedugul. Keren jalannya,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, tahun 2020 akan dilanjutkan pembangunan shortcut titik 7, 8, 9, dan 10. “Saya sudah bicara dengan Balai Jalan, dengan Pak Dirjen Bina Marga, program ini harus selesai 2020,” imbuhnya.
Kemudian, lanjut Koster, akan dibangun shortcut titik 11 di 2021. Pembebasan lahan memakai dana dari APBD. Sedangkan pembangunan jalan menggunakan dana APBN di Kementerian PUPR.
Pembangunan 10 titik shortcut dikatakan butuh anggaran Rp 1,3 triliun. Sedangkan anggaran untuk pembebasan lahannya mencapai sekitar Rp 230 miliar.
Untuk shortcut titik 3 dianggarkan Rp 12 miliar lebih. Pembangunan jalan baru sepanjang 480 meter dilaksanakan sejak Maret hingga Oktober 2019.
Dengan adanya shortcut titik 3 dapat mengurangi waktu tempuh hingga 1,23 menit dari 1,95 menit pada jalan eksisting menjadi 0,72 menit saja lewat shortcut. Geometrik jalan juga diperbaiki dari semula terdapat 4 tikungan menjadi 1 tikungan saja.
Berbeda dengan titik 3, shortcut titik 4 terdiri dari jalan baru sepanjang 611 meter serta dua jembatan masing-masing 198 meter dan 287 meter. Pelaksanaan proyek selama sekitar enam bulan itu menelan anggaran Rp 116 miliar lebih.
Sebelumnya ada 13 titik tikungan di jalan eksisting yang kini diperbaiki menjadi 5 titik tikungan saja. Waktu tempuh dari semula 5,25 menit pada jalan eksisting nantinya berkurang menjadi 1,64 menit.
Sementara untuk shortcut titik 5-6 panjangnya mencapai 1950 meter yang terdiri dari jembatan sepanjang 210 meter dan jalan baru sepanjang 1740 meter. Anggaran kedua shortcut yang dikerjakan selama 14 bulan itu sebesar Rp 140 miliar.
Sementara dari segi waktu tempuh akan berkurang dari 7 menit menjadi 3 menit. Kendati, pembangunan shortcut 5-6 utamanya untuk keselamatan pengguna jalan dengan memperbaiki alinyemen jalan. (Rindra Devita/balipost)