Jembatan kayu yang menghubungkan empat desa di Kecamatan Selat dan Kecamatan Bebandem kondisinya mengkhawatirkan karena terkikis air sungai. (BP/ist)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Warga dari empat desa terancam tak bisa melintasi jembatan. Ini akibat terancam ambruknya jembatan kayu akibat tergerus air sungai. Jembatan itu menghubungkan Desa Bukit Galah dan Desa Sebudi di Kecamatan Selat dengan Desa Yeh Kori dan Desa Jungutan di Kecamatan Bebandem.

Perbekel Sebudi, Komang Tinggal, menyatakan, air sungai yang cukup deras membuat tanah di pinggiran jembatan tergerus. Sebagian kayu jembatan ikut terbawa air. Bila terus turun hujan lebat, tak menutup kemungkinan jembatan akan ambruk.

Baca juga:  Industri Otomotif Salah Satu Sektor Andalan Perekonomian Nasional

“Saat ini jembatan masih bisa dilalui pejalan kaki. Sepeda motor juga bisa lewat, tapi harus ekstra hati-hati karena jembatan kondisinya sudah mengkhawatirkan,” ujarnya, Jumat (3/1).

Menurutnya, jika jembatan ambruk jelas akan menghambat aktivitas masyarakat. Sebab, banyak warga yang melintasi jembatan tersebut. Anak-anak sekolah juga melewati jalan tersebut. Untuk itu, pihaknya berharap pemerintah dalam hal ini Balai Wilayah Sungai Bali Penida segera melakukan perbaikan.

Baca juga:  Penyebaran Corona Meluas, Gianyar yang Andalkan Wisatawan Eropa Juga Dilanda Kekhawatiran

“Untuk perbaikan jembatan butuh banyak dana, sedangkan desa tidak memiliki anggaran. Kami segera koordinasi dengan Balai Wilayah untuk memperbaiki demi kelancaran aktivitas masyarakat,” ungkap Tinggal. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *