Gubernur Koster berbicara saat simakrama dengan Bank Indonesia dan OJK. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pertanian Bali akan terus dikuatkan, sebab 60 presen kehidupan masyarakat Bali berbasis pertanian. Harapannya pertanian akan menjadi pendorong kekuatan ekonomi Bali.

Berbicara pada Simakrama Bank Indonesia KPw Bali, Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan pertanian akan dikuatkan dari hulu ke hilir. “Hulu harus dikelola secara tepat dan pengelolaan hilir akan melibatkan perbankan,” ujarnya, Rabu (8/1).

Program di hilir yang akan dilakukan adalah; satu, membangun sentra pangan; kedua, pengembangan industri pangan, dan ketiga, memacu ekspor dengan meningkatkan kualitas produk yang berdaya saing orientasi ekspor. Banyak industri olahan di Bali yang bisa dikembangkan dengan berbasis pertanian tradisi Bali.

Misalnya, industri kopi, kakao, jeruk, salak, manggis, pisang, arak, wine. Meski arak masuk dalam daftar negatif investasi (DNI), Koster tetap akan memperjuangkan agar perpres direvisi.

Baca juga:  Gubernur Koster: Budaya Adalah Hulu Perekonomian Bali, Pelaku Ekonomi Wajib Turut Menjaga

Karena arak merupakan minuman yang tumbuh dan hidup di masyarakat Bali, Indonesia. Ini hendaknya didukung. Mengingat minuman beralkohol impor merajai pasar Indonesia, termasuk Bali.

Penopang utama ekonomi Bali yaitu pariwisata juga tetap menjadi perhatian. Ia meminta agar promosi pariwisata tidak perlu banyak ke luar negeri. Cukup membuat event untuk diundang ke Bali.

Salah satu event yang akan dibuat untuk menarik wisatawan adalah event tematik yaitu festival kopi internasional dan festival budaya dunia pada bulan November. Rencana penggunaan motor listrik berbasis baterai yang sudah di-Pergub-kan, akan benar-benar diimplementasikan tahun 2020. Penggunaannya menggunakan sistem zonasi seperti di Ubud, Kuta, Sanur, Nusa Penida, dll.

Untuk mendukung ekonomi di sektor pariwisata, ia juga menyiapkan sarana-prasarana, termasuk infrastruktur darat, laut dan udara secara terintegrasi. Transportasi darat menjadi fokus utama sebelum Bandara Bali Utara dibangun. Pusat pertumbuhan ekonomi Buleleng akan tumbuh dengan selesainya shortcut Mengwi – Singaraja.

Baca juga:  Ini, 4 Penyebab Turunnya Pergerakan Pesawat di Bandara Ngurah Rai di 2019

Tahun ini Tol Denpasar – Gilimanuk juga akan dirancang. Tahun 2021 mulai pembebasan lahan. Pembangunan ini akan melibatkan pihak swasta. Monorel penghubung Bali Utara dan Selatan juga sedang disiapkan.

Tidak hanya di darat, Koster juga akan membangun pelabuhan segitiga Sanur – Nusa Penida – Nusa Lembongan. Tender akan dibuka pada Februari 2020 dengan anggaran sebesar Rp 450 miliar dari APBN, dibangun di Nusa Penida dengan anggaran Rp90 miliar, di Nusa Lembongan dengan anggaran Rp 17 miliar, dan Sanur – Matahari Terbit dengan anggaran lebih dari Rp 200 miliar.

Pembangunan Nusa Penida dan Nusa Lembongan akan dijalankan tahun ini dan selesai tahun ini. Sedangkan pembangunan di Sanur dimulai tahun ini dan ditarget rampung tahun 2021. Penguatan ekonomi ini akan membawa angin segar bagi ekonomi Bali. Bali ditargetkan dapat tumbuh 6 persen tahun 2020.

Baca juga:  Generasi Muda Diingatkan Jaga Diri dari Bahaya Narkoba dan HIV/AIDS

Ketua BI KPw Bali Trisno Nugroho menyampaikan, target 6 persen dari Gubernur Bali sejalan dengan proyeksi BI Bali, karena range-nya 5,8 persen – 6,1 persen. Untuk mencapai target itu, ada upaya yang tidak biasa yang harus dilakukan.

Satu hal yang menggembirakan yang menjadi sinyal positif ekonomi Bali tumbuh tinggi adalah investasi Bali mulai tumbuh tahun 2020 karena investasi 2019 agak menurun. Tahun 2019, dengan kondisi yang cukup berat dapat dilewati dengan cukup baik. Tahun 2020, dengan kejelian dan kematangan membaca data, bisa menjadi modal pelaku ekonomi untuk bergerak ke arah yang lebih baik. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *