DENPASAR, BALIPOST.com – Bali mulai 2020 hingga 2025 akan melakukan ekspor beras premium sebanyak 25 ribu ton setiap tahunnya. Tujuan ekspornya adalah Australia.
Ekspor dilakukan karena Bali dalam catatan 2019 sudah surplus beras mencapai 70 ribu ton. Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Propinsi Bali, Ida Bagus Wisnuardhana, ekspor beras jenis premium ini rencana dimulai tahun 2020. “Kami sudah tandatangan MoU untuk ke Australia, selanjutnya kerjasama juga akan menyasar negara lain seperti Timor Leste,” katanya.
Untuk ekspor beras ke Australia sudah dilakukan selama ini. Jumlahnya hanya sebanyak 1.600 ton.
Kini kerjasama ditingkatkan, dengan menggandeng PT Sri Organik, menjadi 25 ribu ton pertahun. Terhadap rencana ekspor yang disepakati oleh Gubernur Bali Wayan Koster dan Kementerian Pertanian, Wisnuardhana menjamin, stok untuk Bali masih aman dan diyakini tidak akan mempengaruhi harga.
Dengan surplus beras 70 ribu ton dan yang diekspor hanya 25 ribu ton, masih ada sisa dan memenuhi kebutuhan beras di Bali. (Agung Dharmada/balipost)