GIANYAR, BALIPOST.com – Pemilihan perbekel (Pilkel) serentak sampai saat ini masih memasuki tahap kampanye hingga Rabu (15/1). Menjaga kondusivitas hingga mssa pencoblosan pada Minggu (19/1), aparat kepolisian sudah memetakan kawasan yang dianggap rawan gesekan.
Bahkan ada dua kategori wilayah yang mendapat perhatian serius dari aparat kepolisian. Waka Polres Gianyar, Kompol Adnan Pandibu, mengatakan pihak telah menggelar rapat koordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Gianyar.
Upaya ini dilakukan memastikan keamanan selama hajatan pilkel serentak di 29 desa. “Kita sudah melakukan rapat koordinasi dengan pemerintah, guna menciptakan keamanan selama hajatan pilkel tahun ini,” katanya Jumat (10/1).
Ia menjelaskan ada dua katagori wilayah yang rawan. Pertama calon yang sama-sama kuat. Sedangkan yang kedua calonnya yang biasa-biasa namun pendukungnya yang kuat di bawah.
Dikatakan wilayah yang rawan akan menjadi atensi jajaran Polres Gianyar. Pihaknya juga mengerahkan personil untuk mengawal proses pemilihan, minimal setiap TPS ada satu anggota polisi yang bertugas.
Selain itu juga akan ditangani oleh Linmas, Pecalang, sampai pihak TNI. “Kami dari pihak Polri dan TNI hanya melakukan pengamanan secara umum. Kalau keamanan di tempat pemungutan suara itu yang berwenang adalaa panitia, Linmas, dan Pecalang,” paparnya.
Pemilihan kepala desa tahun ini dilakukan oleh 29 desa yang mengikuti pilkel serentak dan tersebar di tujuh kecamatan. Seperti Kecamatan Sukawati ada 7 desa, Kecamatan Gianyar ada 4 desa, Blahbatuh 4 desa, Payangan 5 desa, Tegallalang 4 desa, Ubud 3 desa dan Kecamatan Tampaksiring 2 desa. (Manik Astajaya/balipost)