TABANAN, BALIPOST.com – Ada yang menarik dari persiapan karya Pengurip Gumi di Pura Luhur Batukaru, Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel Tabanan. Salah satunya unen unen Rencangan Ida Sesuhunan berupa naga, terbuat dari daun nangka.
Simbol naga dari daun nangka yang didapat dari areal Pura Batukaru ini sudah dikerjakan sudah lebih dari satu bulan, oleh ayahan krama Desa Adat Jelantik, Kecamatan Baturiti dibantu krama pengayah lainnya. Ketua Panitia Karya Pengurip Pengurip Gumi, Ir. I Wayan Arya didampingi dedukun banten Jro Mangku Nyoman Sugiharta ditemui Selasa (14/1) mengatakan, unen unen Rencangan Ida Sesuhunan berupa naga ini ditempatkan di depan candi bentar di jaba sisi dan candi bentar masuk kawasan suci.
Ada dua yakni berwarna putih dan kuning yang menyimbulkan purusa dan pradana.
Dijelaskannya, dalam kawasan hutan Batukau secara sekala maupun niskala memiliki banyak rencangan Ida Sesuhunan salah satunya dalam bentuk naga.
Dari cerita dan mitos, Ida Sesuhunan di Batukaru memiliki dua rencangan yang disimpulkan berupa naga. “Bukan sekedar cerita, tetapi ada krama yang pernah bertemu dan melihat perwujudan beliau dan diimajinasikan dengan simbul naga,” terangnya.
Untuk unen unen berupa naga ini, kerangkanya terbuat dari bambu, yang dibalut dengan kain putih, lanjut ditempel dengan daun nangka yang dicari dari kawasan hutan Batukaru. “Baru kali ini di karya agung diwujudkan secara fisik. Dan untuk naga sesuai dengan simbul rencangan Ida di Batukaru memaksimalkan bahan-bahan alami,” ucapnya.
Sementara itu dari pantauan, tampak krama masih mempersiapkan segala macam upakara yang dibutuhkan untuk karya Pengurip Gumi. (Puspawati/balipost)