TABANAN, BALIPOST.com – Dari data estimasi populasi Hewan Penular Rabies (HPR) di Tabanan adalah 55 ribu ekor. Adapun HPR tersebut adalah anjing, kucing dan kera. Untuk anjing sendiri, estimasinya mencapai 50 ribu ekor. Pada tahun 2017 ini dilangsungkan vaksinasi massal secara serentak yang menyasar populasi HPR tersebut. Setelah berjalan selama tiga minggu sejak Senin (8/5) jumlah HPR yang tervaksinasi adalah 13.355 ekor dengan rincian 13.187 ekor anjing, 164 ekor kucing dan 4 ekor kera.
Vaksinasi massal ini sendiri akan berlangsung hingga bulan Juli 2017 mendatang. Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Tabanan, drh. Made Arya Putra, Minggu (28/5) mengatakan, untuk vaksinasi massal di tahun 2017 ini menyasar sebanyak-banyak HPR. Tidak hanya hewan yang dibawa langsung oleh majikannya untuk divaksin, dalam vaksinasi kali ini juga menyasar lebih banyak anjing liar atau tanpa pemilik. Dari data terakhir, telah tervaksin 6.241 ekor anjing diluar rumah dan 6.946 ekor anjing di dalam rumah.
Artinya, untuk vaksinasi anjing di luar rumah adalah vaksinasi yang dilakukan tim untuk anjing liar atau tanpa pemilik maupun yang diliarkan dan tidak dibawa pemiliknya ke tempat vaksinasi saat jadwal vaksinasi massal.
Sementara untuk anjing di dalam rumah adalah anjing yang dipelihara oleh majikannya dengan baik dalam hal ini diikat atau dikandangkan dan tidak diliarkan serta dibawa langsung oleh majikannya ke tempat vaksinasi atau didatangi oleh petugas ke rumah.
Melihat data sementara ini dikatakan Arya belum menggambarkan keseluruhan populasi anjing di Tabanan dan prosentase pemiliharaannya. ‘’Dari data bisa dilihat antara anjing yang liar dan diliarkan hampir sama banyak dengan anjing yang terpelihara baik. Karena jadwal vaksinasi massal hingga Juli mendatang, prosentase ini masih belum tepat,’’ jelasnya.
Dari pengalaman tahun sebelumnya prosentase antara anjing yang liar dan diliarkan dibandingkan anjing yang terpelihara baik adalah 75 persen berbanding 25 persen. Besarnya populasi anjing yang masih liar dan diliarkan ini menjadi salah satu kendala dalam memberantas kasus rabies tidak hanya di Tabanan juga di Bali. Untuk itu diharapkan bagi pemilik anjing untuk memelihara anjing peliharaannya dengan baik dan tidak meliarkannya. Sebab, potensi anjing yang diliarkan sangat besar terkena rabies.
Dalam proses vaksinasi massal di tahun 2017 ini kata Arya pihaknya melibatkan kader desa agar bisa menyasar populasi HPR sebanyak-banyaknya terutama untuk anjing yang liar dan diliarkan. Saat ini dari 133 desa tercatat total 226 kader desa yang siap membantu dalam proses vaksinasi. Semakin banyaknya populasi HPR yang tervaksin diharapkan semakin memperkecil penularan rabies dan memutus rantai penularan. (wira sanjiwani/balipost)