BANGLI, BALIPOST.com – Jalan berlubang di Dusun Penida Kaja, Desa Tembuku, ditanami pohon pisang. Belum diketahui pasti siapa warga yang sengaja menanam pohon pisang tersebut.
Diduga penanaman pisang dilakukan sebagai bentuk protes warga lantaran lubang jalan tak kunjung diperbaiki. Sekaligus sebagai tanda peringatan kepada pengendara untuk berhati-hati saat melintas di lokasi.
Tak hanya pohon pisang, jalan berlubang dengan diameter 50 cm dan kedalaman sekitar 60 cm itu juga ditanami pohon jepun dan kayu. Pada bagian atas pohon juga terlihat diiisi kantong plastik.
Keberadaan pohon yang tumbuh di badan jalan itu, cukup menganggu pemandangan. Menurut salah seorang warga setempat, lubang jalan itu sudah ada sejak lama.
Dulu sudah sempat diperbaiki namun kembali berlubang sejak empat bulanan lalu. Karena tidak ada penanganan sampai sekarang, jalan itu kemudian ditanami pohon pisang sebagai tanda peringatan bagi pengendara.
Perbekel Tembuku, Ketut Mudiarsa dikonfirmasi terkait hal itu mengatakan lubang jalan itu terbentuk setelah adanya pembangunan gorong-gorong untuk saluran air irigasi oleh Subak Penida. Lubang jalan itu sudah ada cukup lama.
Soal keberadaan pohon pisang yang tumbuh di lubang jalan tersebut, Mudiarsa mengaku tidak tahu siapa yang melakukannya. Untuk perbaikan jalan berlubang itu, menurut dia semestinya dilakukan oleh pihak subak yang membuat gorong-gorong.
Pihak desa tidak bisa melakukan perbaikan lantaran status jalan merupakan kewenangan kabupaten. Agar bisa mendapat perbaikan, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas PUPRPerKim Kabupaten Bangli. (Dayu Swasrina/balipost)