GIANYAR, BALIPOST.com – Klebutan Tirta Melela, merupakan salah satu dari 10 sumber mata air yang ada di Pura Mengening, Desa Adat Saraseda, Kecamatan Tampaksiring. Air dari klebutan ini diyakini berkhasiat awet muda bagi yang melukat di sana.
Hal ini diakui Bendesa Adat Saraseda, I Nyoman Weda, Minggu (19/1). Ia mengutarakan selain berkhasiat mempertahankan awet muda, semua tirta di areal Pura Mengening yang digunakan untuk yadnya tidak perlu dipasupati lagi.
Dalam artian tidak diupacarai sebelum digunakan. Namun setelah diminta, bisa langsung digunakan sebagaimana diperlukan karena sudah dianggap suci.
Jika tirta itu diupacarai lagi oleh sulinggih atau pandita, akan menyebabkan surutnya sumber mata air di lokasi terdekat pelaksanaan upacara tersebut. “Ada kepercayaan jika itu dilanggar, ada sebuah pancuran dekat pelaksanaan upacara tersebut akan surut,” ungkap pria dua anak tersebut.
Sumber mata air ini nampak menarik karena dihiasi cukup banyak ikan bawal dan koi. Ikan yang dominan berukuran hingga 1 meter lebih itu ada yang berusia lebih dari 10 tahun.
Dijelaskannya, ikan koi dan bawal yang ada di klebutan Tirta Malela sengaja ditabur oleh umat yang bersembahyang ke sana. Namun ada juga yang merupakan pindahan dari kolam di jaba pura tersebut. “Ikan-ikan itu awalnya ada di kolam jaba pura, karena dikuras sehingga dipindah ke sumber klebutan. Sisanya baru ditabur oleh pemedek yang menghaturkan,” jelasnya.
Air yang ada di klebutan itu tampak jernih, sehingga ikan yang ada terlihat lebih jelas dari permukaan. “Karena air jernih, sehingga banyak pemedek yang melukat, juga tertarik berkunjung sekedar berfoto,” ungkapnya.
Berdirinya pura ini masih ada kaitan dengan Pura Tirta Empul. Sehingga ada sebuah kemiripan pada penggunaan sumber mata airnya. (Manik Astajaya/balipost)