Kegiatan fogging massal yang dilakukan Denpasar merupakan salah satu upaya menekan kasus DBD merebak di masyarakat. (BP/ara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Masyarakat sedang dihebohkan dengan adanya virus Corona. Di sisi lain, virus endemis sudah mulai menyerang yaitu demam berdarah denque (DBD). Pada musim penghujan ini, virus DBD mulai mengalami peningkatan kasus di delapan kabupaten/kota di Bali yaitu Buleleng, Jembrana, Tabanan, Denpasar, Gianyar, Bangli, Klungkung dan Karangasem.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali, peningkatan kasus DBD itu dilihat dari perbandingan data kasus pada Januari 2019 dan Januari 2020. ‘Kabupaten yang paling ekstrem peningkatannya adalah Buleleng disusul Gianyar,” ujar  Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya, Senin (10/2).

Baca juga:  Pantau Gunung Agung, PVMBG Tambah Tujuh Seismograf dan Satu GVS

Di Buleleng, Januari 2019 tercatat 85 kasus, sedangkan Januari 2020 sebanyak 382 kasus. Di Jembrana, Januari 2019 sebanyak 7 kasus dan Januari 2020 tercatat 22 kasus. Di Tabanan pada Januari 2019 mencatat 8 kasus dan pada Januari 2020 tercatat 18 kasus.

Di Kota Denpasar pada Januari 2019 mencatat 54 kasus DBD dan Januari 2020 tercatat 55 kasus. Di Gianyar, Januari 2019 sebanyak 42 kasus, Januari 2020 tercatat 117 kasus. Di Bangli pada Januari 2019 mencatat 13 kasus, Januari 2020 tercatat 32 kasus. Di Karangasem pada Januari 2019 terjadi 12 kasus, pada Januari 2020 terjadi 22 kasus.

Baca juga:  Melasti ke Segara Klotok Serangkaian Karya di Pura Dasar Buana Gelgel  

Menurutnya, hingga saat ini belum ada kasus kematian karena DBD. Meski demikian, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk segera melakukan pengendalian secara massal dengan melakukan gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk (PSN). (Wira Sanjiwani/balipost)

BAGIKAN