DENPASAR, BALIPOST.com – Maraknya kasus kematian babi di Bali berimbas pada populasi ternak babi di Denpasar. Jumlah populasi babi berkurang drastis dalam dua bulan terakhir yakni dari 20 ribu ekor, kini hanya tinggal 8.500 ekor.
Kepala Dinas Pertanian Denpasar I Gede Ambara Putra, Selasa (11/2), mengungkapkan akibat merebaknya kasus babi mati diduga akibat virus, banyak peternak di Denpasar yang menjual babinya. Mereka khawatir jika tidak segera menjual babinya, mereka akan mengalami kerugian besar.
Baca juga: Wabah Babi Mati Mendadak di Karangasem Meluas, Belasan Ternak di Ujung Tengah Jadi Korban
Akibatnya, populasi berkurang cukup banyak. Ambara Putra mengatakan, selama dua bulan terakhir, babi yang sakit mencapai 226 ekor.
Kemudian yang mati terdata sebanyak 184 ekor. Beberapa babi yang sakit ada yang sehat kembali. Pembelian bibit babi tidak dianjurkan selama kasus kematian babi diduga akibat virus masih terjadi. (Asmara Putera/balipost)