Petugas Dinas Pertanian saat melakukan penyemprotan desinfektan terhadap kandang babi milik peternak untuk mengantisipasi serangan virus ASF. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Kasus kematian babi mendadak mulai merambah Kabupaten Karangasem. Empat ekor babi ditemukan mati di Banjar Palak, Desa Besakih, Rendang. Dinas Pertanian Karangasem telah membawa sampel babi ke BBPV Denpasar untuk memastikan penyebab kematiannya.

Informasi yang didapat di lapangan, kematian babi tersebut diketahui pemiliknya Gusti Ajik Jelantik. Ia memelihara enam ekor babi. Empat mati mendadak, satu sakit dan seekor lagi kondisinya sehat.

Baca juga:  Septiyani Belum Bisa Dimintai Keterangan

Keempat babi mengalami gejala klinis seperti kebiruan pada telinga, perut dan kaki belakang, demam dan lemas sejak 1 Februari. Empat hari kemudian mulai mati. Pada 5 dan 6 mati masing-masing satu ekor, sedangkan tanggal 7 mati dua ekor. Babi tersebut dibeli sekitar tiga bulan lalu di Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli.

Kepala UPTD Puskeswan Dinas Pertanian Karangasem Pande Gede Arya Saputra ketika dimintai konfirmasinya, Selasa (11/2), membenarkan adanya kasus babi mati di Banjar Palak. Pihaknya belum berani memastikan secara pasti, apakah babi mati itu akibat terjangkit virus ASF atau tidak.

Baca juga:  Sejak 2018, Tabanan Ditetapkan Jadi Kawasan Cengkeh

“Sampel babi sudah dikirim ke Laboratorium BBPV Denpasar. Dari Denpasar akan dibawa ke Sumatera Utara. Kami masih menunggu hasil labnya. Mudah-mudahan kematian babi itu bukan karena terjangkit ASF,” ujarnya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN