SINGARAJA, BALIPOST.com – Kematian babi kembali terjadi. Kali ini menyerang peternak di Buleleng, tepatnya di Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan.
Total terdapat 29 babi milik peternak dalam seminggu terakhir ditemukan mati. Kerugian yang diderita peternak mencapai puluhan juta rupiah.
Seorang peternak, Nyoman Aria Suta, Selasa (11/2) menuturkan sejak satu minggu terakhir, babi jenis Saddle Back peliharaannya mati mendadak. Kejadian pertama asa 5 ekor induk disusul 2 ekor babi dewasa.
Ia mengaku sempat mendatangkan dokter hewan agar ternak peliharaannya bisa diobati. Namun tak berselang lama, 14 ekor anak babi yang berumur 4 hari juga mati. “Awalnya induknya mati. Setelah saya cari dokter hewan, babi lainnya ikut mati. Semuanya sudah saya kubur dan tidak tahu penyebabnya apa,” katanya.
Senada diungkapkan peternak, Nyoman Trisna Heriawan. Tiga ekor babi dewasa miliknya mati mendadak. Babi dengan berat rata-rata 100 kilogram tersebut menyebabkan dirinya merugi Rp 7 juta. “Awalnya tidak mau makan, padahal sudah dikasi pakan hijauan dari kangkung dicampur dedak. Pakan dari limbah tidak pernah kami berikan,” sebutnya.
Dikonfirmasi, Kepala Dinas Pertanian, Made Sumiarta, mengatakan kematian babi belum dipastikan karena virus African Swine Fever (ASF). Penyebab kematian masih menunggu uji lab Balai Besar Veteriner Denpasar. “Hanya uji lab yang bisa memastikan,” katanya. (Mudiarta/balipost)