Kapal Diamond Princess. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali masih mencari data kemungkinan adanya tenaga kerja asal Bali di kapal pesiar Diamond Princess. Seperti diberitakan, seluruh penumpang di kapal pesiar itu dikarantina di Jepang akibat sejumlah diantaranya positif virus corona Wuhan.

Namun pihak Kementerian Luar Negeri menyatakan seluruh kru WNI di kapal itu dalam keadaan sehat. “Kita sudah minta ke Kementrian Luar Negeri, tapi belum dikasih datanya (Nama-nama WNI di kapal pesiar Diamond Princess, red),” ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali, Ida Bagus Ngurah Arda dikonfirmasi, Rabu (12/2).

Baca juga:  Ramai di Medsos, Iklan Villa dengan Pantai Pribadi

Padahal dari daftar nama itu, lanjut Arda, pihaknya bisa memperkirakan ada atau tidaknya kru yang berasal dari Bali. “Kalau ada (nama) I Made, Nyoman, kita tahu kira-kira ini dari Bali. Nah, Nama-nama itu belum kita terima,” jelasnya.

Arda menambahkan, penelusuran juga akan dilakukan pada manning agency atau perusahaan yang menempatkan tenaga kerja untuk kapal pesiar. Apakah ada yang menempatkan tenaga kerja untuk Diamond Princess. Saat ini di Bali tercatat ada 6 manning agency. Data terakhir, total ada 8574 orang dari Bali yang bekerja di kapal pesiar sesuai data keenam perusahaan tersebut.

Baca juga:  IB Toni Kembali Pimpin KONI Denpasar

“Kita akan coba jajagi dulu. Apakah ada orang yang mereka tempatkan di kapal pesiar itu (Diamond Princess, red), diberangkatkan melalui perusahaannya dia, ” imbuhnya.

Selain di kapal pesiar Diamond Princess, Arda juga mengaku masih belum mendapatkan nama-nama WNI yang menjalani observasi serta karantina di Natuna, Kepulauan Riau. WNI di Natuna sebelumnya dijemput oleh pemerintah dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Baca juga:  Permintaan Sandar Kapal Cruise Makin Tinggi, Paket Wisata Bahari Disusun

Termasuk masih akan menanyakan kepada BP3TKI terkait keberadaan 37 pekerja migran dari Bali di Tiongkok sesuai data 2019. “Mereka sudah pulang atau masih disana, kita konfirmasi dulu ke BP3TKI, ” katanya. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN